Ketua MPR: Tidak Ada Toleransi bagi Tindakan Ini

Kamis, 14 April 2016 – 00:09 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika berbicara dalam seminar nasional ketatanegaraan dengan tema “Mendorong Pemuda NTB Sadar Hukum" dan Rapat Kerja Daerah DPD KNPI NTB, di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/4). FOTO: Humas MPR

jpnn.com - MATARAM – Indonesia sudah memilih jalan demokrasi. Demokrasi memiliki aturan sendiri. Cara berdemokrasi adalah sesuai dengan aturan demokrasi. Karena itu, kita tidak mentolerir cara-cara di luar demokrasi.

“Misalnya pertandingan sepak bola harus mengikuti peraturan sepak bola. Jangan bermain sepak bola tapi memakai peraturan gulat, tidak kena. Begitu juga dengan demokrasi, ikuti aturan berdemokrasi,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika berbicara dalam seminar nasional ketatanegaraan dengan tema “Mendorong Pemuda NTB Sadar Hukum" dan Rapat Kerja Daerah DPD KNPI NTB, di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/4). 

BACA JUGA: Mereka Bertugas Melayani Rakyat dan Negara

Seminar ini terselenggara atas kerja sama Fraksi PAN MPR RI dan DPD KNPI NTB diikuti sekitar 200 peserta.

Labih lanjut, Zulkifli menjelaskan kalau melihat sesuatu yang tidak beres maka harus disampaikan juga dengan demokratis.

BACA JUGA: Demonstran Anti Eks PNPM Diterima Istana

“Temui gubernur, bupati. Kalau KNPI melihat ada yang tidak beres, KNPI harus aktif. Temui gubernur, bupati, anggota dewan," katanya.

“Jangan dengan cara membakar kantor bupati. Itu tidak sesuai dengan demokrasi," tambahnya.

BACA JUGA: Ketua MPR: Hadapi Persaingan Bebas, Tak Hanya Mengeluh

“Kalau masih tidak puas, gubernur atau bupati itu jangan dipilih lagi. Kalau masih tidak puas juga, majulah jadi anggota dewan atau bupati. Itulah cara demokratis yang kita sepakati," katanya lagi.

Zulkifli juga memberi contoh lain jalan di luar demokrasi. "Kalau dilakukan dengan cara lain seperti teroris atau bom bunuh diri, akibatnya kematian. Juga radikalisme, itu jalan di luar demokrasi," katanya.

Menurut Zulkifli, demokrasi di indonesia semakin baik. "Buktinya Pilkada serentak pada tahun kemarin bisa berjalan aman, damai, dan tertib, tidak ada ribut-ribut dan menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya.(Adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CATAT! Juni Batas Akhir, Komandan Satuan TNI Harus Siap Menerima Sanksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler