Ketua MSBI Sebut Erick Thohir Hingga Kini Belum Beri Penjelasan Secara Terbuka Terkait Hal Ini

Senin, 07 Agustus 2023 – 22:19 WIB
Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) Sarman El Hakim (kiri). Foto: Dok Sarman

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) Sarman El Hakim angkat bicara terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 yang rencananya digelar 10 November hingga 2 Desember 2023.

Dia meminta Ketum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan secara terbuka terkait keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah.

BACA JUGA: Kerja Besar yang Dilakukan Erick Thohir Membuat Elektabilitasnya Konsisten Naik

“Sampai saat ini tidak ada penjelasan secara terbuka dari Erick Thohir selaku Ketum PSSI. Padahal, konsep olahraga sepak bola itu menjunjung tinggi fair play,” kata Sarman di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Yang menjadi pertanyaan besar, kata Sarman, PSSI hingga saat ini tidak pernah memberikan penjelasan berapa dana yang diberikan FIFA terhadap Indonesia yang menggantikan posisi Peru dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17 Tahun 2023.

BACA JUGA: Modal Elektabilitas Erick Thohir Memperbesar Potensi Kemenangan di Pilpres

“Setiap tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia itu pasti dapat bantuan dari FIFA. Dan, Indonesia harusnya mendapat kompensasi sebagai pengganti Peru. Masalah keterbukaan ini sudah lama ditunggu tetapi tidak ada penjelasan secara terbuka dari PSSI hingga saat ini,” jelasnya.

Sarman menyarankan, alangkah baiknya biaya penyelenggaraan yang begitu fantastis termasuk biaya renovasi empat Stadion yang mencapai Rp 1,9 Triliun itu dipergunakan untuk program pembinaan sepak bola yang lebih terarah sehingga ke depan prestasi sepak bola Indonesia lebih baik.

BACA JUGA: Daya Elektoral Erick Thohir Menguatkan Ceruk Pemilih Prabowo di Pilpres 2024

“Bukankah dana fantastis itu akan lebih baik dialokasikan untuk program pembinaan sepak bola sehingga pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia ini tidak menimbulkan persepsi lain. Karena, jika ditinjau dari aspek ekonomi tidak mungkin terangkat mengingat event pembinaan ini tidak punya nilai jual sama sekali di mata sponsor,” ungkapnya.

Sarman hanya khawatir ada misi tertentu di balik Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 ini.

Sebab, pelaksanaannya bertepatan menjelang penentuan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan maju pada Pilpres 2024.

“Seluruh kegiatan FIFA itu tidak boleh dicampur aduk dengan politik. Kalau sampai pelaksanaan Piala Dunia U-17 itu terbukti ditunggangi kepentingan politik akan menimbulkan dampak buruk. Bukan hanya hilangnya respek masyarakat Dunia terhadap FIFA tetapi memunculkan dugaan lain yang bisa merusak citra sepak bola Indonesia,” ungkapnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler