jpnn.com - jpnn.com - Warga Tasikmalaya, Jawa Barat, diharapkan tidak turut serta dalam rencana demonstrasi ke Jakarta pada 11 Februari, atau yang dikenal sebagai aksi 112.
Imbauan tersebut mengemuka di acara istighasah Polres Tasikmalaya Kota beserta para ulama kemarin (8/2) di Masjid Agung Kota Tasikmalaya
BACA JUGA: Sebanyak 10 Ribu Laskar FPI Siap Amankan Aksi 112
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Arif Fajarudin SIK MH MAP menjelaskan Istighasah tersebut merupakan upayanya mengajak ulama dan masyarakat menjaga kondusivitas pilkada 15 Februari 2017.
Bersama para ulama, dia berharap upayanya itu bisa didukung oleh seluruh masayarakat.
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya dan Habib Rizieq Sudah Sepakat...
“Supaya jalannya Pilkada ini aman, lancar dan sesuai kehendak (pilihan) dari masyarakat,” ungkapnya usai Istighasah.
Terkait aksi 112, dia berharap warga Kota Tasikmalaya tidak perlu berangkat ke Jakarta, karena polisi pun membutuhkan warga untuk menjaga keamanan Pilkada.
BACA JUGA: Jelang 112, Polda Jateng Kirim 400 Brimob ke Jakarta
Dia bersyukur sejauh ini belum ada informasi masyarakat yang akan berangkat ke Jakarta.
“Sampai saat ini belum ada (laporan) yang memaksakan untuk berangkat, kita harapkan memang tidak ada yang berangkat,” terangnya.
Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubaraq menjelaskan bahwa seyogyanya masyarakat Kota Tasikmalaya untuk tenang dalam menyikapi rencana aksi 112.
Menurutnya, segala permasalahan tidak akan selesai jika dihadapi dengan emosi. "Seluruh masyarakat Indonesia bersih hati, selesai permasalahan," ujarnya usai istighasah.
Dia mengajak masyarakat untuk tidak ikut serta dalam rencana aksi 112 demi menjaga kondusivitas khususnya daerah, maupun negara.
Di samping itu masyarakat juga punya tuntutan untuk menghidupi keluarga. "Lebih indah (tetap) di Tasikmalaya, ahli kerja ya kerja, yang mengajar ya mengajar, itu lebih baik," ungkapnya.
Meskipun aksi 112 itu tetap berlangsung, dia harapkan berjalan dengan damai tanpa ada niatan buruk. Karena jika ditumpangi niat kotor, maka hanya akan menimbulkan permasalahan baru.
"Ada satu orang saja yang busuk hatinya, akan mempengaruhi yang lainnya," terangnya.
KH Aminudin Bustomi MAg juga sependapat dengan KH Achef. Menurut sekretaris MUI Kota Tasikmalaya ini, masyarakat Kota Tasik jangan sampai memicu permasalahan.
Terlebih saat ini Kota Tasikmalaya juga tengah menghadapi Pilkada yang tentunya rentan terjadi konflik.
"Tinggal menghitung hari kan? Jadi masing-masing harus menjaga diri, bermuhasabah dan bertafakur," terangnya.
Ketua Forum Silaturrahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Tasikmalaya Ustad Yusuf Roni juga mendukung apa yang disampaikan ketua MUI.
Karena menurutnya setiap manusia menginginkan kehidupan yang tenang, tentram damai dan aman.
Dia berharap para santri tetap dengan aktifitas ibadah sehari-harinya terutama dalam berdzikir kepada yang Maha Pencipta. "Mari sama-sama berdzikir kepada Allah," imbaunya. (rga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua NU: Kalau Jakarta Pecah, Imbasnya se-Indonesia
Redaktur & Reporter : Soetomo