Ketua NU: Kalau Jakarta Pecah, Imbasnya se-Indonesia

Kamis, 09 Februari 2017 – 14:57 WIB
Post GNPF-MUI terkait Aksi 112. Foto: Instagram

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pontianak Ahmad Faruki melarang warga nahdliyin bertolak ke Jakarta untuk mengikuti Aksi 112 di Monas, Sabtu (11/2) mendatang.

"Tidak boleh ada aksi, apalagi itu dilakukan pada masa tenang (tahapan Pilkada DKI Jakarta)," ujar Ahmad, Rabu (8/2).

BACA JUGA: Rencana Aksi 112 Tetap Berlanjut, Silakan Jika Mau Ikut

Menurut dia, perjuangan NU atas dasar kecintaan terhadap Islam, Alquran, dan ulama tidak mesti dalam bentuk aksi turun ke jalan.

Meski begitu, NU Pontianak mendorong penista agama diadili secara adil.

BACA JUGA: Aksi 112 akan Dipusatkan di Istiqlal

“Itu juga sebagai cara bela Islam. Soal pelanggaran undang-undang terkait penyadapan terhadap kiai Ma'ruf, pihak berwajib harus menyelidikinya. Tegakkan hukum sesuai undang-undang," paparnya.

Meski begitu, dia tidak menampik ada beberapa warga NU ikut dalam Aksi 112.

BACA JUGA: Mau Ikut Aksi 112? Bacalah Peringatan Kapolda Metro Ini

Namun, dia memastikan bahwa warga nahdliyin itu tidak mewakili NU Pontianak.

"Siapa yang bisa larang? Tapi saya mengimbau agar jangan ikut-ikutan. Kalau Jakarta pecah (ribut), imbasnya bisa se-Indonesia,” terang Ahmad.

Karena itu, dia meminta umat memikirkan dengan matang.

“Lebih baik kita mencegah terjadinya kerusakan, apalagi ini sudah ada larangan karena memasuki masa tenang," tegas Ahmad. (Fikri Akbar/Mohamad iQbaL)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Akui Aksi 112 Terkait Pilkada DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Aksi 112  

Terpopuler