Ketua Parpol Di Kupang Diancam Bunuh

Selasa, 31 Juli 2012 – 11:27 WIB
KUPANG, - Akibat terlalu kritis saat paripurna, Ketua Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS) yang juga sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar), Johnis Imanuel Haning diteror oknum tak dikenal via Short Mesagge Service (SMS).

Upaya teror via SMS itu ternyata sudah diterima usai penetapan wali kota-wakil wali kota Kupang terpilih. Demikian disampaikan Johnis Imanuel Haning kepada Timor Express (Group JPNN), Senin (30/7) di gedung DPRD Kota Kupang.

"Teror yang dilayangkan oknum tak dikenal kepada saya via SMS itu seperti akan membakar saya dengan kendaraan dinas yang saya pakai termasuk akan membakar saya hidup-hidup. Ada yang katanya sudah siap membunuh saya apabila saya terlalu vokal terhadap kepemimpinan saat ini," tegas Johnis.

Diakui, ancaman itu lebih banyak dilakukan dengan harapan agar dirinya tidak terlalu banyak vokal saat digelarnya paripurna. Jika dirinya kritis terhadap semua kebijakan pemerintah, maka dirinya akan dihabisi dengan berbagai macam cara.  Disinggung mengenai ancaman yang sudah ia dapatkan dari oknum tak dikenal, ia mengaku sudah berlangsung sejak adanya penetapan wali kota-wakil wali kota Kupang terpilih.

Ancaman yang sering ia terima itu bunyinya bahwa sudah ada orang yang dipersiapkan untuk membunuh dirinya. "Sudah ada orang yang katanya sudah siap membunuh saya tanpa imbalan. Hal itu dilakukan agar upaya kritis yang selama ini saya lakukan tidak saya lakukan saat kepemimpinan yang baru ini," tegasnya.

Namun baginya, semua ancaman itu adalah ancaman yang tidak bertanggung jawab. Diakui, nomor kontak yang sering mengirim SMS untuk dirinya itu sudah sering menghubunginya, namun sama sekali tidak ia respon. "Saya sudah laporkan upaya teror ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," tegas Johnis.

Ditegaskan, laporan ke kepolisian untuk saat ini masih sebatas koordinasi saja hingga suasananya normal kembali. Laporan secara resmi akan segera ia lakukan ke pihak kepolisian.

Ditanya mengenai alasan dirinya diancam pihak tak dikenal itu dirinya pun tidak tahu. "Saya juga tidak tahu mengapa diri saya diancam. Tetapi yang jelas bahwa inti ancaman itu adalah saya dianggap terlalu kritis dan terlalu vokal di lembaga DPRD Kota Kupang. Karena itu, maka saya diteror sehingga bisa bungkam. Saya kritis dan vokal itu karena memang saya dipilih rakyat. Saya dipilih rakyat untuk mengawal serta memperjuangkan semua kepentingan rakyat Kota Kupang," tegas Johnis. (mg10/ays)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis NTB Tuntut Kapolda Sumsel Dipecat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler