jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mendesak Pemprov Jawa Barat memberikan afirmasi untuk setiap anak guru honorer yang yatim.
Bila perlu, CSR Bank BJB diberikan untuk anak-anak guru honorer tersebut.
BACA JUGA: Honorer di Sukabumi Dibunuh, Forum Guru: Hukum Pelaku Seberat-beratnya
Dudung menceritakan, ide tersebut tercetus saat bertemu dengan istri Edi Hermawan, guru honorer di Sukabumi yang meninggal karena dibunuh saat malam takbiran.
"Melalui kakeknya mengatakan agar dua anak guru honorer yang wafat mendapatkan perhatian dari semua pihak terutama soal pendidikan," kata Dudung kepada JPNN.com, Senin (17/5).
BACA JUGA: Guru Honorer di Sukabumi Dibunuh, Ketua PGRI Menyoroti Peran Organisasi
Dia mengungkapkan, permintaan keluarga almarhum itu sangat wajar.
"Pemerintah daerah, organisasi profesi, dan entitas guru wajib berempati," tegas Dudung.
BACA JUGA: Telegram Terang-terangan Sindir WhatsApp, Lihat Tuh Memenya
Dia melanjutkan, empati pemerintah misalnya Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi memberikan jaminan pendidikan.
"Bukankah orang tua kedua anak tersebut adalah aparatur pendidikan honorer yang berdedikasi?," cetusnya.
Dudung berharap para pemimpin daerah memberi perlindungan pada masalah entitas guru honorer di setiap daerah.
Pada hakikatnya dalam UU RI No 14 Tahun 2005 terdapat substansi bahwa semua guru di Indonesia harus dilindungi, dimuliakan pemerintah pusat, daerah, organisasi profesi, dan masyarakat.
"Ini agar dua anak guru honorer yang ayahnya dibunuh masa depannya tidak ikut “terbunuh” karena nasib getirnya," ucapnya.
Dudung mengajak semua pihak terlibat dan berempati memberikan solusi kepada keluarga. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Minta Warga DKI Jakarta Waspada Siang Hingga Malam Nanti
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad