jpnn.com, PHNOM PENH - Timnas U-22 pantas disambut seperti pahlawan. Bagas Adi Nugroho cs berangkat ke Kamboja melakoni Piala AFF U-22 2019 di tengah semrawut persepakbolaan nasional. Ketua Umum PSSI mundur, sang pelaksana tugas yang menggantikan kedudukannya malah jadi tersangka. Satu per satu jumlah tersangka kasus pengaturan skor terus bertambah. Hebat, dengan serangkaian masalah tersebut, Timnas U-22 malah menjadi juara.
Laporan Alex Qomarulla , Ragil Putri Irmalia dari Kamboja
BACA JUGA: Bonus Miliaran Rupiah Menanti Timnas U-22, Para Pemain Belum Tahu
Tim asuhan Indra Sjafri sukses menjuarai Piala AFF U-22 setelah menundukkan Thailand 2-1 (0-0) di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja.
"Kami ingin memberikan kesejukan di tengah kepahitan," ujar Indra setelah laga tadi malam.
BACA JUGA: Jokowi: Timnas U-22 Luar Biasa
Itulah gelar ketiga Indonesia level kelompok umur di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya, skuad muda Garuda telah menjuarai Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo dan Piala AFF U-16 2018, juga di Sidoarjo.
Dua dari tiga gelar itu dipersembahkan oleh tim yang ditangani Indra. Raihan pada Piala AFF U-19 enam tahun silam direbut Indra dengan materi pemain di antaranya Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata.
BACA JUGA: Indra Sjafri Ulangi Keberhasilan 2013
(Baca juga: Bonus Miliaran Rupiah Menanti Timnas U-22, Para Pemain Belum Tahu)
Satu gelar lainnya, Piala AFF U-16, direbut tim asuhan Fachri Husaini. Artinya, keberhasilan di Kamboja tadi malam merupakan gelar pertama Indonesia di kelompok umur level Asia Tenggara yang direbut di luar kandang.
Tadi malam Indonesia tertinggal dulu saat sundulan kapten Thailand Saingkan Promsupa membobol gawang Awan Setho Raharjo pada menit ke-57. Tapi, keunggulan itu hanya bertahan dua menit.
Sani Riski Fauzi berhasil menyamakan kedudukan setelah tembakannya membentur dada bek Thailand Marco Ballini dan masuk ke gawang. Itulah gol pertama Riski selama membela skuad Garuda.
"Alhamdulillah, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya bekerja keras dalam setiap latihan dan dalam pertandingan," kata Riski yang terlihat sangat emosional saat melakukan selebrasi.
Gol Riski itu memompakan semangat dan kepercayaan diri kepada rekan-rekannya. Buntutnya, Osvaldo Haay akhirnya bisa membawa Indonesia berbalik unggul sepuluh menit setelah gol Riski. Bintang Persebaya Surabaya itu menjebol gawang Thailand dengan sundulan memanfaatkan umpan tendangan bebas M. Lutfi Kamal pada menit ke-69.
Meski harus kehilangan Bagas karena kartu merah pada menit ke-89, Indonesia bisa mempertahankan keunggulan sampai akhir laga yang diwarnai injury time sampai enam menit tersebut.
"Ini merupakan rezeki yang diberikan Allah. Dukungan pelatih dan ofisial serta teman-teman, kami berhasil meraih hasil ini," lanjut Riski.
Dengan pencapaian tersebut, timnas bakal mendapat bonus dari pemerintah. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi yang tadi malam menyaksikan langsung laga final di stadion. Besarnya mencapai Rp 2,1 miliar. "Sudah kami siapkan. Tapi, mereka (pemain dan tim) belum ada yang tahu."
Imam menambahkan bahwa AFF U-22 hanya permulaan. Sebab, pihaknya akan menyiapkan bonus berbeda jika berhasil mencapai target dalam kualifikasi Piala AFC U-23 bulan depan dan SEA Games 2019. "Ini wujud terima kasih kami kepada PSSI, timnas, para atlet kita yang keren ini," ujar Imam.
Kualifikasi Piala AFC U-23 grup K akan berlangsung di Vietnam. Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Yang membuat Indra lebih bangga lagi, hampir semua peserta menggunakan pelatih asing. Apalagi, dalam skuad U-22 Indonesia tidak ada pemain naturalisasi. "Tentu saja dengan ini kita sudah berdiri di atas kaki kita sendiri. Bisa, asalkan kita mau," ungkapnya begitu bahagia. (*/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia! Lupakan Sejenak Kasus Mafia Bola, Rayakan Gelar Juara Piala AFF U-22
Redaktur : Tim Redaksi