jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Max Sopacua disebut-sebut sebagai salah satu orang yang hendak mengudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Ketum Partai Emas Hasnaeni, angkat bicara mengenai tudingan tersebut. Menurut dia, dirinya belum mengetahui secara mendalam mengenai tuduhan terhadap mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat itu.
BACA JUGA: Soal Kudeta Demokrat, Reaksi Pengamat Ini Menohok AHY
“Tidak tahu-menahu tentang masalah kudeta AHY,” kata Hasnaeni, Selasa (2/2), saat dikonfirmasi.
Hasnaeni mengaku baru mengetahui sekilas terkait perkara itu dari media massa. "Dan saya pun baru baca beritanya di media. Jadi saya belum mengetahui terlalu dalam," ujarnya.
BACA JUGA: Mas AHY Mudah Baper, Mirip Sikap Pak SBY
Hasnaeni menegaskan pihaknya tak ingin mencampuri persoalan tersebut karena merupakan permasalahan pribadi Max.
“Itu adalah urusan pribadi Pak Max Sopacua. Saya tidak akan mencampuri hal itu lebih dalam," ungkap 'Wanita Emas', sapaan populer Hasnaeni.
BACA JUGA: Tenang, Indonesia tak Seperti Myanmar, Tidak Ada Tradisi Kudeta Militer
Sementara itu, Max mengaku tidak menerima tuduhan putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sebab dirinya tak merasa melakukan hal tersebut.
“Bagi saya, jangan saling tuduh. Saya tersinggung, dituduh sama Pak Syarief Hasan, bahwa saya berada bersama kelompok Moeldoko. Padahal saya enggak ngerti apa-apa. Saya kemarin enggak tahu ada apa-apa, dan lain-lain, saya lagi di lapangan," tegas Max.
“Tiba-tiba ada yang telepon saya tolong baca ini. Saya pikir masalahnya kan, kalau sudah berani jadi pemimpin, berani pula menyelesaikan masalah secara jantan. Jangan melibatkan orang lain," imbuhnya.
Max pun angkat bicara mengenai Partai Demokrat yang mengirim surat kepada Presiden Jokowi guna menanyakan persoalan kudeta itu. Jokowi, kata Max, tak ada hubungannya dengan sengkarut ini.
"Kenapa harus telepon, atau kirim surat ke Jokowi segala macam mengenai masalah ini. Apa urusannya Jokowi dengan Demokrat? Apa Demokrat adalah koalisi Jokowi? Bukan kan. Sehingga orang-orang menulis, pengamat seolah-olah ini cara mendekatkan diri ke koalisi kekuasaan,” tuturnya.
"Ini kan cara yang sebenarnya tidak elegan. Anda, you masih inget dulu waktu AHY mempunyai tagline 'Muda Adalah Kekuatan'. Masih ingat? Nah sekarang tunjukkan. Mana kekuatan muda itu untuk menyelesaikan masalah. Jangan baru diusik sedikit langsung lebay dan menuduh orang kiri kanan," lanjut dia.
Max juga bicara mengenai tuduh-tuduhan kepada dirinya. Max menegaskan ia sudah cukup berjiwa besar kala AHY tak lagi memberikan posisi di kepengurusan baru.
“Menuduh saya segala macam, Marzuki Alie, dan lain sebagainya. Apa itu? Enggak elegan. Saya ketika tidak dipergunakan lagi oleh AHY, dalam kepengurusan AHY karena saya dalam anggota Majelis Tinggi, saya mundur. Saya mundur karena saya enggak suka sama cara-cara itu, gitu," tegasnya.
Sebelumnya, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyebutkan salah satu yang ingin melengserkan AHY dari kursi Ketua Umum Demokrat adalah mantan Bendahara Umum Demokrat, Nazaruddin.
Selain nama Nazaruddin, Syarief menyebutkan nama lain yang diduga pelaku kudeta yakni Johny Alen Marbun, Max Sopacua,dan Marzuki Alie.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebaiknya Pak Jokowi Tanggapi Tudingan AHY soal Kudeta Demokrat
Redaktur & Reporter : Friederich