Ketum HIMPAUDI: PAUD adalah Pondasi Pencegahan Antikorupsi

Jumat, 16 Desember 2022 – 22:15 WIB
Puncak acara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Antikorupsi Sedunia besutan HIMPAUDI Pusat. Foto tangkapan layar YouTube HIMPAUDI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Netti Herawati menyampaikan tingginya korupsi tergantung budaya ketidakjujuran.

Pendidikan yang memberikan learning dan pembiasaan. Ini menjadi memori yang mendasari perilaku korupsi atau tidak.

BACA JUGA: Ketum HIMPAUDI Lega Guru PAUD Non-Formal Diakui di RUU Sisdiknas, Dapat Tunjangan

"Orang dewasa hari ini tergantung learning dan memorinya sejak usia dini sehingga kami meyakini PAUD adalah pondasi pencegahan antikorupsi," kata Netti dalam puncak acara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Antikorupsi Sedunia besutan HIMPAUDI Pusat, Kamis (15/12).

Dia mengungkapkan ada banyak tugas guru PAUD, mengembangkan semua nilai karakter di antaranya nilai jujur.  Bukan hanya itu guru PAUD juga diamanahkan mewujudkan anak bergizi baik dan sehat.

BACA JUGA: YAICI–HIMPAUDI Jalin Kerja Sama Edukasi Gizi Lewat Literasi 142 Cerita

"Seluruh guru PAUD seharusnya profesional mengusung berbagai tugasnya," ujarnya.

Netti juga menyentil soal kesejahteraan guru PAUD. Bagaimana guru bisa melaksanakan pekerjaannya jika kesejahteraan tidak tercukupi dan profesionalitas. 

Sayangnya ujar Netti selama 17 tahun ini UU Guru PAUD belum memberikan pengakuan status profesinya. Hal itu berujung  rendahnya mutu guru dan kesejahteran guru PAUD nonformal. Hal ini berbahaya bagi negara, karena rendahnya kualitas pembelajaran di PAUD nonformal.

"Sebab, diskriminasi regulasi terhadap  guru PAUD nonformal. Padahal, jumlah anak PAUD nonformal nyatanya lebih banyak daripada formal," ucapnya.

Oleh karena itu lanjut Netti, mereka mengapresiasi Kemendikbudristek RI yang mengajukan RUU Sisdiknas. Walaupun belum masuk prolegnas 2022, ini bukan berarti ditolak. 

"Karena itu kami se-Indonesia menyemangati dan berdoa untuk pengajuan kembali RUU Sisdiknas," ucapnya.

Pada kesempatan sama, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku sangat sedih ketika setelah setahun memperjuangkan kesetaraan guru PAUD lalu ditolak masuk Prolegnas. Namun, tentu saja mereka tidak akan menyerah.

Nadiem berjanji akan terus memperjuangkan kesejahteraan dan kualitas guru. Dia menegaskan makin dini melakukan pendidikan antikorupsi, kian baik bagi Indonesia.

"Pendidikan karakter harus berbasis project sehingga nilai jujur ini bisa dikembangkan secara nyata," ujarnya.

Anak akan tumbuh menjadi pelajar Pancasila, cerdas, berkarakter dan menerapkan jujur pada kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, bukan hanya tanggung jawab guru di PAUD, tetapi harus bersama dengan orang tua di rumah," pungkas Netti Herawati. (esy/jpnn)

  

?


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler