Ketum MAKSI: Mi Lentrek Kaya Beta Karoten, Inovasi Makanan Sehat Berbasis Sawit

Sabtu, 11 November 2023 – 09:43 WIB
Ketum MAKSI Darmono Taniwiryono. Foto: dok. MAKSI

jpnn.com, SEMARANG - Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) menyoroti pentingnya penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi dalam pemanfaatan produk-prodyk hilirisasi kelapa sawit.

Oleh karena itu, bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), MAKSI menggelar workshop bertajuk 'Penguatan Sarana Prasarana Pertanian dan Penyuluhan UKMK Petani Sawit Nasional) di Politeknik Negeri Semarang, pada 7-8 November 2023.

BACA JUGA: Guru & Dosen Berperan Penting dalam Menanamkan Sikap Positif terhadap Sawit 

Dalam workshop tersebut, Ketua Umum MAKSI Darmono Taniwiryono menekankan beragam bahan baku dari kelapa sawit yang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi, mulai dari lidi, pakan ternak, teh daun sawit, hingga biodiesel, dan minyak goreng.

"Terobosan ini menjadi langkah inovatif dalam memaksimalkan setiap elemen dari hasil olahan kelapa sawit, menciptakan nilai tambah yang beragam serta mendukung pertumbuhan ekonomi dalam sektor pertanian," ujar Darmono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).

BACA JUGA: BPDPKS dan PB PMII Sosialisasikan Manfaat Sawit untuk Ekonomi Kerakyatan

Dalam rangkaian workhsop tersebut, Darmono juga turut melakukan sesi demo masak, yakni memasak mi lentrek yang diperkaya dengan beta karoten.

Dia mengatakan bahwa hal ini merupakan suatu inovasi yang menunjukkan beragam cara pemanfaatan produk hilirisasi kelapa sawit.

BACA JUGA: Lewat Gebyar UKMK, BPDPKS Optimistis Sawit Go Internasional 

"Pelepah daun sawit, bunga jantan, dan brondolan busuk adalah sebagian dari bahan baku produk hilir yang dihasilkan saat Tandan Buah Segar (TBS) terjual," ungkapnya.

Menurut Darmono, ini menekankan bahwa tanpa pengolahan, TBS hanya menghasilkan sebagian kecil dari potensi produk hilir kelapa sawit. 

Namun, ketika TBS diolah, produk hilir yang dihasilkan meliputi pelepah daun sawit, bunga jantan, brondolan busuk, CPO, tandan kosong, sabut buah, cangkang, kernel, serta beragam produk bernilai tambah lainnya.

"Ini menegaskan bahwa pengolahan TBS menjadi langkah krusial dalam menciptakan sejumlah besar produk bernilai tambah dari kelapa sawit, mendukung pertumbuhan ekonomi sektor tersebut," tuturnya.

Melalui demo ini, Darmono memperlihatkan bagaimana mudahnya meningkatkan gizi mi instan yang digemari anak-anak dengan Virgin Palm Oil (VPO) yang mengandung Beta karoten dan Vitamin E tinggi dari kelapa sawit.

Demo tersebut memberikan gambaran konkret tentang pemanfaatan kelapa sawit, yang berpotensi memberikan nilai tambah yang signifikan dan mengatasi berbagai macam penyakit tidak menular, seperti stunting dan pikun.

"Workshop ini memberikan pemahaman yang luas tentang inovasi dalam produk hilirisasi kelapa sawit, menawarkan solusi terbaik, dan pendekatan-pendekatan yang bisa diadopsi untuk mendukung kesejahteraan petani sawit nasional," bebernya.

Dia pun berharap hasil dari workshop tersebut dapat memberikan inspirasi serta wawasan yang praktis bagi peserta dalam menerapkan praktik-praktik yang lebih baik di lapangan guna memajukan industri kelapa sawit Indonesia. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler