Ketum Milenial: Gerakan Mahasiswa Harus Kedepankan Substansi, Bukan Sensasi

Minggu, 04 Juli 2021 – 19:05 WIB
Ketua Umum Millenial Romadhon Jasn mengatakan, gerakan mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tetap berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan perannya. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Millenial Romadhon Jasn mengatakan, gerakan mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tetap berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan perannya. Demikian juga dalam mengawal perubahan, kiprah harus diawali dengan kajian yang bebas kepentingan.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menegaskan, selain hal tadi, mahasiswa juga harus ingat dengan identitasnya sebagai masyarakat kampus akademik yang mengedepankan sikap santun dan penuh dedikasi.

BACA JUGA: BEM Nusantara Minta Mahasiswa Jangan Hanya Fokus Isu KPK, tetapi Juga Kasus Pinangki

“Yaitu mengedepankan substansi daripada sekadar eksistensi,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (4/7).

Terkait dengan munculnya suara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus akhir-akhir ini, Romadhon menilai sah-sah saja. Hanya saja sekali lagi, harus disertai kajian dan diskusi yang serius.

BACA JUGA: Mahasiswa Sumut Juga Menuntut Dana Asing untuk ICW Diusut

“Agar tidak muncul kesan hanya mencari sensasi, sedangkan substansi dan orientasi gerakannya tidak jelas,” imbuhnya.

Apalagi, sambung Romadhon, dia melihat munculnya penumpang gelap dari kalangan politisi yang bertujuan hanya memprovokasi. Sebab, kepentingan politisi jelas, hanya untuk keuntungan kelompok dan partainya. Jauh dari gerakan sosial.

BACA JUGA: Cuma Bisa Mengolok-olok, BEM UI Dikritik Sesama Mahasiswa

“Maka, seharusnya para politisi jangan ikut-ikutan memberi komentar soal suara beberapa BEM tersebut. Apalagi sampai ada yang memberi komentar akan ikut demo jika mahasiswa turun jalan,” ucapnya.

Oleh karenanya, dia mengajak para mahasiswa untuk sama-sama menjaga kemurnian gerakan mahasiswa. “Jangan dikotori dengan kepentingan politik,” pungkas mahasiswa S2 Komunikasi Politik Universitas Jayabaya ini. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler