Ketum NOC Indonesia Puji Keberanian Menpora Mengubah Paradigma Olahraga Indonesia

Minggu, 11 Juli 2021 – 01:32 WIB
Menpora Zainudin Amali dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari, Kamis (8/7) siang. Foto: dok/kemenpora.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Langkah berani Menpora Zainudin Amali melakukan perubahan untuk kemajuan olahraga Indonesia mendapat pujian dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.

Hal itu disampaikan Okto saat Konfrensi Pers Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (8/7) siang.

BACA JUGA: Berita Duka: Hendra Meninggal Dunia

Bersama Chef de Mission ( CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Rosan Roeslani, Okto mengatakan langkah yang dilakukan Menpora Amali selama ini sangat tepat dan berani.

"Saya mengapresiasi keberanian Pak Menpora karena apa yang dilakukannya di luar dari kebiasaan yang terjadi di dunia olahraga Indonesia. Tapi perubahan ini adalah perubahan yang positif dan konstruktif," ujarnya.

BACA JUGA: Pondok Muhyidin Disatroni Perampok, Istri Dicabuli, 5 Pelaku Bawa Kabur 200 Kg Kopi

Raja Sapta Oktohari juga setuju apa yang dikatakan Menpora Amali, bahwa target itu adalah peringkat. Karena, lanjutnya, biasanya paradigma kita itu hanya melihat dari berapa target medali emas, padahal perlu diingat bahwa olympic solidarity semangatnya bukan menang atau kalah tapi tentang keikutsertaan.

"Tadi Pak Menpora sudah sampaikan bahwa target kita tidak lagi mengukur berapa medali emas, perak dan perunggu tetapi secara keseluruhan harus peringkat. Di dalam peringkat itu nanti ada komponen berapa emas, perak dan perunggu," jelasnya.

BACA JUGA: Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Sugiwaras Resmi Ditahan

"Karena itu, sekali lagi saya sampaikan apresiasi atas keberanianya untuk merubah
paradigma berpikir masyarakat Indonesia yang pertama kita tidak lagi berpikir berapa medali emas tetapi berapa peringkat Indonesia.

Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ) Zainudin Amali menegaskan bahwa target Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 adalah peringkat bukan medali."Kalau mengacu pada grand design olahraga nasional. Di grand design tersebut sudah sangat jelas bahwa target harus lebih baik dari olimpiade sebelumnya," ujar Menpora Amali melalui virtual dari Ruang Rapat Lt 10, Kemenpora (8/7).

Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, lanjutnya, Indonesia menempati peringkat ke-46. Kita berharap tentu akan lebih baik peringkatnya. Jadi kita tidak lagi menyebut berapa medali emas, perak dan perunggu.

Jadi, menurutnya, sekarang ini harus merubah cara berpikir kita. Bahwa sejak sekarang sasarannya adalah olimpiade, Sea Games dan Asian Games adalah sasaran antara saja.

BACA JUGA: Bripka SP Ditangkap di Indekos, Kasusnya Bikin Malu Polri

"Jadi diperkuat ke olimpiade, sehingga jelas tahapanya. Tahun 2020 targetnya peringkat berapa, tahun 2024 targetnya peringkat berapa, tahun 2028 dan tahun 2032 berapa sampai 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045, yang olimpiadenya dilakukan pada tahun 2044. Jadi mindset kita harus sama dulu, bahwa sasarannya adalah olimpiade dan targetnya adalah peringkat," kata Menpora.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler