Ketum PA 212 Singgung Nama Raam Punjabi, nih Respons Dubes India

Sabtu, 07 Maret 2020 – 09:00 WIB
Massa Front Pembela Islam (FPI), PA 212, dan GNPF U menggelar aksi di area depan Gedung Kedutaan Besar India, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/3). Foto: Aristo Setiawan/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Massa gabungan dari FPI (Front Pembela Islam), PA 212, dan GNPF-U, menggelar aksi demo di di Kedubes India, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, saat berorasi sempat menyinggung nama produser film Raam Punjabi.

BACA JUGA: FPI dan PA 212 Perlu Menyimak Jawaban Dubes India untuk Indonesia Ini

Menurut Slamet, seluruh elemen bangsa harus menyatakan sikap atas kerusuhan bernuansa SARA di India. Termasuk orang Indonesia yang memiliki darah India seperti Raam Punjabi.

"Hai pengusaha India yang mencari makan di Indonesia. Seperti Raam Punjabi, mana suara anda?" kata Slamet dalam orasinya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Lagi-Lagi Ahok jadi Kontroversi, Demo FPI, Penjelasan BKN terkait Honorer K2

Menurut Slamet, hingga kini Raam dan pengusaha keturunan India lainnya, tidak pernah mengutarakan keberatan dan kecaman atas kerusuhan bernuansa SARA di negara dengan ibu kota New Delhi.

Slamet berharap, dalam pekan ke depan Raam bisa menyampaikan kecaman atas yang terjadi di India.

BACA JUGA: Usai Salat Jumat, Massa FPI, GNPF-U, PA 212, Gelar Aksi

"Artis atau produsen film dari India kalau tidak ikut mengecam, kami akan menyatakan perang terhadap mereka," tutur dia.

Menanggapi hal itu, Dubes India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mempercayakan sepenuhnya keselamatan warga India kepada otoritas Indonesia.

"Perlindungan kepada warga negara India diserahkan sepenuhnya kepada otoritas terkait," ujar Pradeep Kumar Rawat di Jakarta, Jumat.

Dia yakin pemerintah dan otoritas Indonesia yang terkait akan bertindak jika ada pelanggaran hukum.

"Kami percaya sepenuhnya terhadap pemerintah dan otoritas Indonesia," ujar dia.

Massa gabungan tiga ormas tersebut menggelar aksi, memprotes pembantaian terhadap warga Muslim di India.

Unjuk rasa dilakukan setelah Salat Jumat. Dalam orasinya massa mendesak Kedutaan India untuk menyerukan penghentian diskriminasi dan persekusi kepada warga Muslim India.

Massa juga meminta pemerintah India untuk menyeret pihak-pihak yang membiarkan pertikaian terjadi di India sejak undang-undang kewarganegaraan disahkan.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung kondusif, polisi anti-huru hara hanya berjaga-jaga mengamankan lokasi.

Dubes India juga mengapresiasi aparat Kepolisian yang telah mengawal pelaksanaan unjuk rasa di kantor Kedutaan Besar, di Jalan Rasunan Said yang berjalan tanpa anarkis.

Selain kepada kepolisian, Pradeep juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia yang telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk melindungi kedutaan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler