jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PB HMI ( Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ) Respiratori Saddam Al Jihad menyatakan, kampus harus jauh dari organisasi masyarakat (ormas) yang tidak menganut ideologi Pancasila. Ruang dialektika di kampus harus berwajah keindonesiaan, bukan indoktrinasi yang menjauhkan dari nilai-nilai Pancasila.
"Generasi milenial harus menolak ajakan ormas yang bersifat mengadu domba dan memecah belah masyarakat, karena itu adalah ormas yang menjauhkan diri nya dari khittah kebangsaan yaitu ideologi Pancasila," kata Saddam, Minggu (28/7).
BACA JUGA: Kongres HMI ke - 31 Digelar di Palembang
Dia menegaskan, dalam ruang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara setiap ormas di Indonesia harus berlandaskan ideologi Pancasila. Dan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila harus dibubarkan.
HMI yang berazaskan Islam dengan mengutamakan pondasi keislaman dan keindonesiaan adalah organisasi kemahasiswaan yang mempunyai pandangan sejalan dengan ideologi Pancasila. Di mana, agenda keislaman dalam sudut pandang kader HMI tidak bertentangan dengan dan keindonesiaan.
BACA JUGA: Ketum PB HMI: Niat Presiden Sudah Bagus
BACA JUGA: Kisah Pak Guru Honorer K2, Usai Mengajar Cari Kayu Bakar, Istri Pergi Ogah Kembali
"Negara sudah harus melihat ormas yang mempunyai agenda bertentangan dengan Pancasila dan pandangan hidup keindonesiaan serta kebangsaan, harus segera ditindak tegas hingga pembubaran. Apalagi bersifat menjadi pemecah belah bangsa," kata penulis buku “Pancasila Ideologi Dunia” ini.
BACA JUGA: Ketum PB HMI Sodorkan 4 Aktivis Cipayung Masuk Bursa Calon Menteri
Dia berpendapat, kebinekaan adalah nilai kebangsaan yang lahir karena perbedaan. Namun tetap harmonis dalam ruang keindonesiaan. Artinya sudut pandang suku, ras, agama tidak menjauhkan dari nilai keindonesiaan itu.
"Tidak ada propaganda yang mengedepankan politik identitas sekelompok mengatasnamakan SARA terlebih lagi bertindak radikalisme," tutupnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Ketum PB HMI Jelang Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad