jpnn.com - jpnn.com - Tataran elit PSSI masih terus tarik ulur mengenai status siapa yang bakal menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia selama satu musim ke depan.
Otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu, hingga Rabu (11/1), belum juga menyebutkan nama pelatih yang dipercaya menukangi skuat Garuda, julukan Timnas.
BACA JUGA: Tunggu Tiga Hari Lagi! Gajinya 3 Kali Lipat
Padahal, ketika di Kongres Tahunan PSSI yang berlangsung di Bandung, 8 Januari lalu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengatakan, kandidat pelatih timnas sudah mengerucut ke dua orang.
Keduanya berdarah Spanyol, Luis Fernandez yang pernah menukangi Paris Saint Germain (PSG) di Legue 1 Prancis dan Luis Milla Aspas, mantan pelatih Timnas Spanyol U-23.
BACA JUGA: Gaji Pelatih Timnas Indonesia Naik Tiga Kali Lipat
Wakli Ketua Umum PSSI bidang Timnas, Iwan Budianto menagkui bahwa, kajian untuk memutuskan siapa yang pantas menjadi pelatih timnas nanti masih berlangsung sangat alot.
Itu tidak lain, karena kedua pelatih tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
BACA JUGA: PSSI Beri Sinyal Asisten Pelatih Timnas dari Lokal
"Kami masih berkomunikasi dan bernegosiasi dengan mereka," kata Iwan, seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
Nah, agar keputusan PSSI tidak keliru, pria yang juga CEO Arema Cronus itu menyebutkan bahwa mereka sedang membentuk tim task force untuk memilih siapa yang terbaik di antara Fernandez dan Milla.
Rencananya, sosok pelatih untuk timnas senior tersebut sudah bisa diputuskan oleh PSSI setelah menjalani rapat Executive Committee (Exco) PSSI, Minggu (15/1) nanti.
"Intinya, ketua umum (Edy Rahmayadi, Red) menyarankan sang pelatih nanti bisa langsung menyatu dengan tim setelah kontrak dilakukan," papar Iwan.
"Tapi, masalahnya, pelatih yang sedang kami buru ini, hanya bisa berada di Indonesia sekitar sepuluh sampai dua puluh hari setiap bulannya. Sisanya, dia berikan kewenangan kepada asisten," timpalnya.
Kendati enggan menyebutkan nama, penyataan Iwan tersebut sejatinya lebih menjurus kepada Fernandez.
Pasalnya, mantan pelatih Paris Saint Germain itu diketahui masih terikat kontrak sebagai komentator dengan salah satu stasiun televisi swasta di Prancis.
Akibat masih ada kontrak itu pula yang membuat pelatih berusia 57 tahun itu tidak bisa berlama - lama berada di Indonesia.
Salah satu sumber di internal PSSI mengatakan bahwa, Ketua Umum PSSI sudah terlanjur jatuh hati dengan Fernandez.
Dengan begitu, mereka siap menaikan nilai kontrak Fernandez asalkan dia mau tinggal di Indonesia dalam waktu lama.
"Kontraknya sampai dinaikan menjadi Rp 50 miliar untuk satu tahun," kata sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu.
Saat dikonfrimasi soal nilai kontrak tersebut, Iwan Budianto tidak membantah, pun tidak juga mengiyakan. Menurut dia, nilai kontrak itu hanya persoalan teknis.
Namun, lanjut Iwan, tugas mereka saat ini sedang berusaha mencari pelatih terbaik untuk kebutuhan di SEA Games dan Asian. "Kami tidak mempermasalahkan angka," tegas Iwan. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf, Pelatih Asing Kualitasnya Masih Lebih Baik
Redaktur & Reporter : Budi