jpnn.com - Ada banyak keutamaan yang terkandung dari puasa sunah Senin dan Kamis. Sehingga sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja tanpa berpuasa.
Dalam bahasa Arab, hari Senin adalah isnain.
BACA JUGA: Minta Maaf Kepada Ruben Onsu, Ivan Gunawan: Gue Mau, Lu Pakai Darah Gue
Dinamakan isnain (secara bahasa juga bermakna dua) karena hari ini merupakan hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Demikian juga Kamis dalam bahasa Arab adalah khamis (secara bahasa juga bermakna kelima), karena merupakan hari kelima penciptaan seluruh makhluk selain bumi (Lihat: Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khatib, juz 2, halaman: 116).
BACA JUGA: 6 Dampak Buruk Konsumsi Madu Secara Berlebihan, Harap Waspada!
Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat bahwa hukum puasa ini sunah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Keutamaan Puasa Senin dan Kamis
Ada beberapa keutamaan yang dimiliki jika menjalankan puasa Senin-Kamis, di antaranya adalah:
BACA JUGA: Belum Jalankan Rukun Islam Kelima Tetapi Sudah Dipanggil Haji, Bagaimana Hukumnya?
1. Puasa yang Selalu Dilakukan Rasulullah.
Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Penyetoran Amal
Hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Sebuah kelebihan tersendiri, jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qura. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut.
Sang budak pun bertanya: Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?
Usamah menjawab: Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab:
Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.
Dalam hadits lain, Nabi bersabda: Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa. (HR Tirmidzi).
Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan, setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali, yaitu waktu siang dan malam.
Untuk setiap pekannya, yaitu Senin dan Kamis, amal akan disetorkan kepada Allah SWT.
Sementara untuk setiap tahunnya, disetorkan pada malam Nisfu Sya’ban (Lihat: Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khotib, juz 2, halaman: 116).
3. Hari Dibukanya Pintu Surga
Termasuk keistimewaan puasa Senin-Kamis berikutnya adalah pada kedua hari itu Allah membuka pintu surga-Nya. Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan. (HR Muslim, No. 4652)
4. Hari Kelahiran dan Kewafatan Rasulullah
Hari Senin merupakan hari lahir sekaligus kewafatan Rasulullah. Dalam satu hadits dijelaskan:
Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku. (HR Muslim: 1162).
Menurut sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum, Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal.
Menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaliman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.
Nabi pun wafat pada Senin, 12 Rabiul Awal 632 M.
Oleh karena itu, sempatkan mengisi hari Senin dengan ibadah yang disarankan yakni puasa sunah. Niati segalanya dengan tulus dan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada