jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri terus mendorong Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) bersatu lagi. Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meyakini dua Korea bisa bersatu melalui reunifikasi.
Menurut Megawati, Korea merupakan satu bangsa yang terbelah menjadi dua negara akibat politik. Namun merujuk pada pengalaman reunifikasi Jerman yang dahulu dianggap mustahil, Megawati mengaku optimistis bahwa dua Korea bisa kembali bersatu.
BACA JUGA: Dosa Masa Lalu Rusak Hubungan Jepang - Korsel
“Ini masalah kekeluargaan yang dipecah sedemikian rupa akibat politik sehingga tentunya, saya sangat yakin mereka akan menjadi satu negara kembali," ujar Megawati sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Senin (26/8).
Putri Proklamator RI Bung Karno itu tengah berada di Seoul, Korea Selatan untuk menghadiri DMZ International Forum on the Peace Economy pada 28-29 Agustus 2019. Megawati akan menjadi salah satu pembicara pada forum yang juga dihadiri mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder dan eks Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama itu.
BACA JUGA: Korut dan Tiongkok Genjot Kerja Sama Militer
Megawati menjelaskan, dirinya sudah sering dilibatkan ketika ada pertemuan dan konferensi tentang perdamaian di Semenanjung Korea. Hal itu tak terlepas dari kedekatan Bung Karno dengan pendiri Korea Utara Kim Il Sung.
Selain itu, Megawati juga berhubungan baik dengan Kim Jong Il yang tak lain putra pemimpin pertama Korut tersebut. Saat menjadi presiden, Megawati juga terus berupaya menjembatani kedua Korea.
BACA JUGA: Hari Kemerdekaan, WNI di Korsel Curhat soal Perceraian hingga Pelanggaran HAM
Megawati mengaku pernah menyampaikan formulasi untuk menciptakan perdamaian Korea kepada mendiang Kim Jong Il dan Roh Moo-hyun yang menjabat sebagai Presiden Korea Selatan periode 2003-2008. “Itu (dua Korea, red) saya lihat hubungannya mendekat,” katanya.
Hanya saja, selalu ada dinamika dalam hubungan antara dua Korea. Walakin, Megawati terus meyakinkan kedua Korea agar terus berupaya menciptakan perdamaian.
"Mungkin nanti satu negara dua sistem. Karena kalau kita lihat kan Jerman akhirnya bisa bersatu yang pada waktu itu rasanya tidak mungkin," tegasnya.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dendam Perang Dunia II Menyulut Perang Dagang Korsel Vs Jepang
Redaktur : Tim Redaksi