JAKARTA - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah menghabiskan seluruh dana hasil obligasi senilai Rp 200 miliarPemilik restoran cepat saji, KFC, di dalam negeri itu giat berekspansi dan tahun depan menargetkan membangun sedikitnya 20 gerai baru.
Direktur FAST, Justinus Dalimin Juwono, mengatakan realisasi dana obligasi yang ditawarkan dua bulan lalu itu digunakan untuk pembangunan dan renovasi gerai serta perluasan gudang
BACA JUGA: 8 Pesawat Garuda Siapkan Internet
"Sudah terealisasi sepenuhnyaRealisasi dana hasil obligasi yang diterbitkan dua bulan lalu itu terbilang cepat
BACA JUGA: Terimbas Sentimen Eropa, IHSG Berpotensi Melemah
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, sebesar 68 persen dari total dana akan digunakan untuk pembangunan gerai baru KFC, 24 persen untuk renovasi gerai, dan 7 persen untuk perluasan gudang.Ekspansi gerai itu,kata Juwono, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan tahun ini hingga 14,7 persen dari Rp 2,44 triliun pada 2010 menjadi Rp 3,34 triliun pada 2011
Tahun depan, perluasan gerai masih akan menjadi strategi utama KFC
BACA JUGA: Panin Bidik AUM Rp 16 Triliun
Juwono mengatakan, perseroan akan menambah 20 sampa 25 gerai baru dengan investasi per gerai mencapai Rp 6 miliar sampai Rp 7,5 miliar"Kami masih mencari daerah yang cocok untuk pembangunan gerai tahun depanKebanyakan di Jakarta, tapi di luar itu sekitar Jawa dan Sumatera ada juga," terangnya.
Jumlah gerai KFC hingga September 2011 sebanyak 403 unitPada kuartal akhir tahun ini, FAST menargetkan bisa merampungkan pembangunan 30 gerai baruDitambah target gerai tahun depan, maka jumlah gerai KFC bisa tembus 450 gerai pada akhir 2012.
Dana untuk pembangunan gerai akan diambil dari belanja modal tahun depan sekitar Rp 300 miliarMenurut Juwono, kas internal akan menjadi satu-satunya sumber pembiayaan capex, karena dana hasil emisi obligasi sudah terserap seluruhnya.
Perluasan gerai tahun depan diharapkan bisa menghasilkan pertumbuhan pendapatan antara 14 sampai 16 persenSecara nominal, total penjualan diperkirakan mencapai angka Rp 3,79 triliun"Untuk proyeksi laba bersih tahun depan sekitar 6 sampai 7 persen dari total pendapatan," ungkapnya.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Ditawari Kelola Blok Migas di Iraq
Redaktur : Tim Redaksi