KH Hasan Basri Kutuk Rasmus Paludan: Pembakaran Al-Qur'an Melukai Muslim Dunia

Minggu, 29 Januari 2023 – 06:31 WIB
Ulama kharismatik Kabupaten Lebak, Banten KH Hasan Basri. ANTARA/Mansur

jpnn.com - LEBAK - Ulama karismatik Kabupaten Lebak, Banten, KH Hasan Basri mengutuk keras politikus Rasmus Paludan yang melakukan aksi pembakaran salinan Al-Qur’an.

Peristiwa pembakar Al-Qur’an itu dilakukan Rasmus di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1) lalu.

BACA JUGA: Kalimat Koordinator Presidium KAHMI untuk Rasmus Paludan Pembakar Al-Quran

"Pembakaran Al-Qur’an itu melukai muslim dunia," kata pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak itu dalam keteranganya di Lebak, Sabtu (28/1).

Rasmus Paludan seorang ketua partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras mendapatkan kecaman dari berbagai negara di dunia, terutama negara-negara mayoritas muslim,  seusai melakukan pembakaran Al-Qur’an di Swedia.

BACA JUGA: Buntut Pembakaran Al-Quran, Swedia Takut Warganya di Turki Diamuk Massa

Tindakan perbuatan Rasmus Paludan dan kelompoknya masuk kategori pelanggaran berat terhadap prinsip keharusan menghormati dan menghargai hak-hak beragama di dunia.

Oleh karena itu, KH Hasan Basri menyampaikan, pihaknya mengutuk keras perbuatan yang dilakukan Rasmus Paludan dan kelompoknya sebagai orang yang tidak punya harga diri dan sangat tidak menghargai perasaan umat Islam.

BACA JUGA: Kasus Pembakaran Wanita di Sorong, 2 Tersangka Sudah Ditangkap Polisi

Sebab, kata dia, orang yang punya harga diri adalah orang yang menghargai orang lain.

"Semua umat Islam di dunia itu wajib menjaga mushaf Al-Qur’an sehingga bila ada orang yang membakar Al-Qur’an sama saja melukai perasaan umat Islam," kata KH Hasan Basri.

Menurut dia, selama ini umat Islam tidak memusuhi negara mana pun di dunia, termasuk Swedia dan Denmark.

Prinsip Islam sangat menjunjung tinggi menghormati dan menghargai negara Swedia, dan Denmark juga tidak melarang membawa Al-Qur’an.

Rasulullah SAW melarang membawa Al-Qur’an ke daerah musuh, karena dikhawatirkan jatuh ke tangan musuh sesuai hadis Nabi Muhammad SAW.

Hadis itu berbunyi, "Rasulullah melarang berpergian ke wilayah musuh dengan membawa Al-Qur’an".

"Islam sangat mencintai kedamaian di dunia dan tidak ada kekerasan karena Al-Qur’an itu," katanya.

Pemerintah Swedia dan Denmark harus memberikan teguran peringatan keras kepada Rasmus Paludan dan kelompok-kelompok ekstrem yang menebar xenophobia, rasialis, sekaligus islamofobia.

Teguran itu dengan melarang aksi pembakaran kitab suci umat Islam, karena perbuatan Rasmus Paludan dan kelompoknya sudah kesekian kalinya.

"Mereka beberapa kali melakukan hal-hal yang menyulut kemarahan muslim dan negara harus melarang," katanya.

Sebab, Swedia merupakan negara yang memberikan hak dan kebebasan beragama bagi warganya juga negara menjamin secara hukum maupun politik.

Karena itu, Pemerintah Swedia harus menindak tegas akasi Paludan dan kelompoknya.

"Swedia jangan lemah dengan tidak menindak ekstremisme dan Islamofobia karena bisa membahayakan kemanusiaan," kata KH Hasan Basri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler