jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) KH Ma’ruf Amin membedah tentang sistem khilafah yang disuarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, ada penyebab khilafah yang disuarakan organisasi terlarang itu tak laku di Indonesia.
Berbicara pada Pekan Orientasi Caleg DPR RI Partai Nasdem 2019 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (2/9), Kiai Ma’ruf mengatakan, khilafah memang islami. Namun, Indonesia sebagai republik juga islami.
BACA JUGA: Jokowi Tak Rela Atlet Indonesia Dicemooh
"Khilafah itu islami, kerajaan juga islami makanya ada kerajaan Saudi Arabia. Republik juga islami, Indonesia, Turki dan Pakistan," kata Ma’ruf di hadapan 575 calon anggota legislatif Partai NasDem.
Namun, ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan, mayoritas masyarakat Indonesia menolak khilafah yang disuarakan HTI. Sebab, Indonesia terbentuk atas dasar kesepakatan para pendirinya.
BACA JUGA: Yusuf Mansur Ikut Timses Jokowi? Sandi: Ada di Tengah-tengah
Rais aam syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu menambahkan, khilafah bukan satu-satunya sistem yang islami untuk menjalankan pemerintahan. Melihat konteks Indonesia yang majemuk, kata Kiai Ma’ruf, maka khilafah bukan sistem yang tepat.
Kiai Ma’ruf lantas mencontohkan negara-negara Islam yang tak menerapkan sistem khilafah. Misalnya, Arab Saudi, Yordania dan Uni Emirat Arab.
BACA JUGA: Indonesia Sukses Gelar Asian Games, Media Asing Puji Jokowi
Sedangkan ide khilafah di Indonesia tak laku. "Khilafah tidak ditolak di Indonesia, tapi tertolak karena menyalahi kesepakatan. Karena sistem kenegaraan Indonesia sistem republik," pungkas cawapres pendamping Joko Widodo itu.(rdw/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jemaat Yasmin dan Filadelfia Minta Jokowi Mendengar
Redaktur : Tim Redaksi