jpnn.com, JAKARTA - Ketua Seknas Dakwah Jabodetabek KH Rizal Maulana mengingatkan kepada seluruh pemuka agama jangan berdakwah dengan tujuan politik tertentu apalagi memprovokasi umat, karena itu bisa memecah belah persatuan bangsa.
Hal ini disampaikan KH Rizal Maulana mencermati maraknya dakwah, orasi, dan unduhan di media sosial yang bernuansa politis dan terkesan menyalahkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Indadari Ngaku Diserang Saat Berdakwah Hingga Muntah Darah
"Bahkan cenderung menghina dan menyerang kelompok lain, di mana terkesan menggiring umat ke arah polarisasi dan perpecahan serta adu domba di kalangan sesama umat muslim. Kami menilai ini sangat membahayakan," kata Kiai Rizal Maulana dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (22/11) malam.
Dia menyebutkan, materi dakwah yang memecah belah semacam itu berpotensi menjerumuskan umat ke jurang perang saudara seperti yang terjadi di Irak, Libya, Suriah, Afghanistan, dan negara-negara Arab lainnya.
BACA JUGA: Pemasok Bahan Baku Pembuatan Sabu-sabu di Rumah Ustaz SA Ternyata Jenderal Yusuf
Sesuai fiqih Ahlussunnah wal Jamaah, ujar Kiai Rizal, haram hukumnya berlaku makar dan melawan pemerintahan yang sah.
"Kami menolak segala bentuk dakwah yang berpotensi memecah belah dan memprovokasi perlawanan terhadap pemerintah yang sah, radikalisme, dan intoleran," tegasnya.
BACA JUGA: Kombes Heru Kirim Utusan ke Petamburan, Mendapat Informasi Penting tentang Habib Rizieq
Karena itu, para pemuka agama, ulama, habaib, dan para ustaz harus selalu mengedepankan semangat dakwah bil hal atau keteladanan dalam perbuatan, dan akhlakulkarimah melalui sikap, perilaku, tutur kata, dan nasihat, seperti yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW guna terwujudnya Islam rahmatan lil'alamin dengan damai dan sejuk.
Mengenai sikap tegas Polri dan TNI terkait kerumunan massa di kediaman Habib Rizieq Shihab di Petamburan, hingga penertiban baliho-baliho liar di wilayah Ibu Kota, Seknas Dakwah Jabodetabek mengapresiasinya.
"Kami bersama-sama TNI-Polri dalam melawan segala bentuk radikalisme dan tendensi perpecahan bangsa, seperti yang kian marak akhir-akhir ini," ucap Kiai Rizal.
Seknas Dakwah Jabodetabek juga mengimbau agar umat Islam lebih bijak, tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran radikal dan intoleran, serta ajakan-ajakan yang menjerumuskan dalam implementasi ajaran Islam.
Selain itu, umat juga harus mengecek, menyeleksi, dan bahkan berani melaporkan kepada pihak yang berwenang bila menemukan ceramah, tulisan, atau konten-konten media sosial yang sifatnya provokatif, intoleran, dan radikal.
"Bila ada laporan dari pihak lain mengenai hal tersebut, jangan segan-segan melaporkan," pungkas KH Rizal Maulana.(antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam