TOBRUK - Pasukan anti pemerintah Libya semakin terdesakPeperangan di Ajdabiya terus menguras kekuatan mereka dan pasukan loyalis Muammar Kadhafi dilaporkan terus bergerak menuju benteng terakhir kelompok pemberontak di Benghazi.
Juru Bicara kelompok oposisi Mustafa Gheriani menyatakan pasukan pemerintah akan menghadapi perlawanan mati-matian jika mencoba mengambil alih Benghazi
BACA JUGA: Media Minta Liput Kasus Seks
Dia juga menegaskan bahwa pasukan di kota tersebut telah dipersenjatai dengan kekuatan penuh.Gheriani juga berharap Dewan Keamanan PBB segera memutuskan untuk membantu oposisi dalam rapat yang akan diputuskan Kamis malam (17/3) waktu setempat.Seorang penduduk Ajdabiya menyatakan pasukan Kadhafi menyerang pasukan pemberontak melalui darat dan udara
BACA JUGA: Wikileaks Cegah AS Terus Dukung Rezim Lama
BBC melansir tentara oposisi telah mengerahkan tank, artileri, dan helikopter, untuk kali pertama, guna mematahkan perlawanan tentara pro-KadhafiAgence France-Presse melansir bahwa mereka berhasil menembak jatuh setidaknya satu pesawat militer pemerintah saat akan menjatuhkan bom di Kota Benghazi
BACA JUGA: Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing
Pasukan Kadhadi mengklaim telah mengambil alih Ajdabiya dan menegaskan bahwa Benghazi adalah target berikutnyaSebelumnya, Kadhafi menyatakan pasukannya akan berperang mati-matian di wilayah barat dan segera menebar ancaman ke wilayah timur, Benghazi"Perang baru dimulai hari ini (Rabu, 16/3) di Misrata dan besok (kemarin), akan terjadi perang hebat," tegas Kadhafi yang disiarkan televisi nasional, merujuk ke Kota Ajdabiya
"Malam ini, kalian diperintahkan untuk mengangkat senjata dan besok akan berperang," tambahnya ditujukan kepada kelompok pemuda dari Misrata loyalis KadhafiNamun kemarin malam (17/3) tentara pemberontak membantah bahwa pasukan pemerintah telah mengambil alih kontrol di MisrataJuru bicara pemberontak juga menyatakan bahwa 18 orang tewas dalam perang sengit sehari sebelumnya
Selasa (15/3) lalu, televisi nasional mengabarkan bahwa tentara pemerintah tengah bergerak menuju BenghaziKemudian Rabu (16/3) putra Kadhafi, Seif al Islam, memprediksi bahwa peperangan akan diselesaikan dalam waktu 48 jam
Namun seorang juru bicara pemberontak di Misrata, yang berjarak 150 kilometer dari Tripoli, menyatakan bahwa pasukan oposisi berhasil memukul mundur pasukan KhadafiEmpat orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam peperangan tersebutSementara di Zintan, kota pertama di barat yang dikuasai oposisi, seorang saksi menyatakan bahwa peperangan baru dimulai
Menuju ke timur, sejumlah saksi di Kota Ajdabiya menuturkan, peperangan masih berlangsungPadahal sumber di internal pemerintah menyatakan bahwa Ajdabiya telah jatuh ke tangan pasukan pro Kadhafi
Seorang dokter, melalui telepon kepada AFP menjelaskan, peperangan sengit masih terjadi di Ajdabiya yang juga pintu masuk ke Kota Tobruk dan perbatasan Mesir tersebutDalam wawancara dengan televisi Russia Today yang disiarkan Rabu malam (17/3) Kadhafi sesumbar bahwa Benghazi akan jatuh ke tangan pemerintah Tripoli tanpa harus mengerahkan kekuatan militer"Penduduk setempat-lah yang akan mengusir bandit-bandit itu," jelasnya
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon menyerukan kedua belah pihak di Libya untuk melakukan gencatan senjataJuru Bicara PBB Martin Nesirky menyatakan bahwa Ban sangat prihatin dengan meningkatnya serangan militer pemerintah yang akan menyerang Kota Benghazi
"Perintah untuk membombardir wilayah pusat urban (Benghazi) akan membahayakan nyawa warga sipil," terang Nesirky"Sekjen (PBB) mendesak semua pihak yang terlibat konflik untuk melakukan gencatan senjata segera," tambahnyaBan juga memperingatkan bahwa siapa pun yang bertanggung jawab atas pengerahan kekuatan militer dan berakibat jatuhnya korban sipil akan menanggung akibat hukumnya(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Tolak Kehadiran Tentara Asing di Bahrain
Redaktur : Tim Redaksi