Ketua Wakaf Mesjid Abu Beureueh H.Moch Kasem kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Jum"at (21/9), mengaku, hal itu terjadi dikarenakan khatib Tgk Usman.AR dalam khutbahnya mengatakan "jangan ikuti kenduri orang meninggal, sebab itu perbuatan orang hindu". Demikian pernyataan Tgk Usman sehingga saat itu jama"ah meminta panitia mesjid untuk menurunkan Tgk Usman dari mimbar. "Kami langsung meminta Khatib turun agar tidak dihakimi massa,"jelasnya.
Setelah itu, kata Moch Kasem, langsung digantikan oleh imam mesjid Tgk Abu Bakar Maneh. Saat itu baru jama"ah tenang kembali dan dilanjutkan dengan shalat jum"at. Sedangkan Tgk Usman langsung dibawa ke Polsek Mutiara untuk diamankan agar tidak diamuk massa. Setelah shalat jum"at yang bersangkutan langsung dibawa pulang ke rumahnya. "Kejadian itu tidak anarkis karena cepat kami tanggulangi,"paparnya.
Kemudian kata Moch Kasem, persoalan itu sudah didamaikan oleh panitia masjid dan tidak ada persoalan lagi. Bahkan, warga minta kepada panitia mesjid untuk tidak menghadirkan Tgk Usman.AR lagi untuk membacakan khutbah jum"at di sana. Sebab pernyataan Tgk. Usman dianggap sudah diluar aqidah dan menyesatkan. "Kita juga mempertimbangkan permintaan jama"ah,"ungkapnya.
Tgk Usman.AR selaku khatib saat dihubungi Metro Aceh, Hp nya tidak aktif dan tidak mendapatkan konfirmasi yang jelas terkait persoalan diminta turun dari mimbar oleh jama"ah di Mesjid Abu Beureueh Beureunuen.
Sementara itu, Kapolsek Mutiara Iptu Rahmad Nuzuli, membenarkan aksi penurunan khatib di mesjid Abu Beureueh Beureuneun. Namun tidak sempat dipukul dan persoalannya sudah selesai. Sementara Tgk Usman sudah dipulangkan ke rumahnya setelah diamankan di Mapolsek. "Sudah selesai kasus ini dan tidak ada persoalan lagi,"jelasnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Kutuk Film Innocence of Muslims
Redaktur : Tim Redaksi