Khawatir AHY Tak Bisa Ikut Pilpres 2024, SBY Ungkap Narasi Penjegalan, Hasto Merespons

Minggu, 18 September 2022 – 16:54 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan SBY. Foto: Dokumen PDIP.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkap seakan-akan ada upaya pihak tertentu untuk menjegal partai di luar pemerintah tidak bisa mengusung Capres-Cawapres 2024.

Menurut Hasto, pernyataan SBY yang diungkap dalam momen rapimnas PD pada Kamis (15/9) kemarin, sebenarnya didasari kekhawatiran.

BACA JUGA: AHY Sindir Jokowi Hanya Gunting Pita, Ferdinand Balas Begini, Jleb Banget

Terutama, menurut peraih doktoral dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu, SBY khawatir Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak memperoleh tiket menjadi Capres atau Cawapres 2024. 

"Apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya menunjukkan kekhawatiran beliau, kalau ada dua paslon, kemudian Pak AHY enggak bisa masuk, sehingga dikatakan itu instrumen penjegalan," ucap Hasto, Minggu (18/9).

BACA JUGA: Maria Guest House Mendadak Heboh, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal Dunia

Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan SBY seharusnya memakai forum Rapimnas PD untuk menyampaikan politik kebenaran, bukan mengungkap kekhawatiran yang berbahaya bagi iklim demokrasi.

"Itu kekhawatiran yang sangat berbahaya yang menggunakan suatu instrumen bisa tidaknya calon maju dari Demokrat sebagai indikator adanya kecurangan atau tidak," Hasto menegaskan.

BACA JUGA: Remaja Durhaka Pukul Ibu Kandung dengan Kayu Ditangkap, Lihat Tuh!

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kemudian menjelaskan seseorang bisa diusung sebagai Capres-Cawapres 2024 melalui partai atau gabungan parpol yang memenuhi syarat PT 20 persen.

Hasto mengingatkan semua pihak agar tidak membawa narasi penjegalan apabila tokoh dari partai tidak bisa maju akibat PT 20 persen belum terpenuhi.

"Kalau tidak bisa maju karena tidak memenuhi ketentuan, jangan dimaknakan itu bentuk penjegalan. Itu tidak ada," ujar dia.

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku harus turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

Hal itu terungkap dari potongan video pidato SBY dalam Rapimnas Demokrat, Kamis (15/9) yang diunggah oleh akun pdemokrat.sumut di Tiktok.

SBY dalam pidatonya menyebutkan alasan dirinya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024.

Presideng ke-6 Republik Indonesia itu mengeklaim dirinya mengetahui tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan adil.

"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ucap SBY yang dikutip JPNN.com, Sabtu (17/9).

Dia juga mengeklaim Partai Demokrat sebagai oposisi bersama koalisi yang akan dibentuk nanti tidak akan bisa mengajukan pasangan capres-cawapres sendiri.

"Informasinya Partai Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya. Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka," ujar SBY. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Dorong Senapati Nusantara Lawan Perongrong Bangsa Lewat Kebudayaan


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler