PADANG--Sebagian warga RT 04 RW III Batubusuk, Kelurahan Lambungbukik, yang menjadi korban banjir bandang kini telah menyediakan lahan relokasi untuk pembangunan hunian rumah yang baru. Sayangnya, meski lahan telah disediakan, hingga kini dana pembangunan rumah senilai Rp 825 juta belum juga dimulai.
"Tanah tersebut kini sudah mendapat persetujuan dari kaum untuk dibangun permukiman baru. Namun kendalanya, belum ada akses jalan menuju kawasan tersebut sehingga sulit membawa material bangunan ke situ," kata Ketua RT 4 RW III, Sartami, kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), Minggu (31/12).
Sartami mengatakan lahan tersebut telah diberitahukan kepada Badan Penanggulangan Bencana dan Damkar Padang. "Kami sudah beritahukan BPBD. Tapi, belum ada kepastian pencairan dana ini. Kini warga tinggal membuat jalan," ujarnya.
Camat Pauh Wardas Tanjung membenarkan pembebasan lahan untuk relokasi korban galodo telah tuntas. Namun begitu, masih ada persyaratan yang menghambat pencairan dana tersebut dari BPBD.
"Kini semuanya telah diselesaikan dan dalam waktu dekat seluruh persyaratan segera dikirim ke instansi terkait. Kami akan bentuk kelompok masyarakat sesuai instruksi BPBD agar dana bantuan dapat dengan segera dicairkan," ujarnya.
Namun begitu, Kabag Pertanahan Desmon Danus malah berdalih lahan relokasi yang disediakan warga belum jelas. "Jika segala sesuatu tentang lahan relokasi telah penuhi syarat, maka kami siap lakukan pembebasan lahan," tegas Desmon.
Kepala BPBD dan Damkar Padang, Budhi Erwanto mengaku telah tersedia dana rehab rekon sebesar Rp 825 juta. Dengan anggaran tersebut, warga diminta menyediakan lahan sendiri di zona aman.
Menyusul tingginya curah hujan sejak semingg terakhir, warga Batubusuk mulai cemas. Kemarin, kawasan tersebut tampak lengang. Sebagian warga mulai mengungsi ke rumah sanak famili yang lebih aman.
"Karena hujan kami tidak bisa tidur. Kami takut banjir bandang yang ketigal kalinya menimpa kampung ini," ujar Desy, 32, warga Batubusuk.
Desy mengakui pada Sabtu malam warga harus siaga karena curah hujan tinggi. "Bahkan, tetangga saya ini sudah dua hari mengungsi ke rumah familinya," ujar Desy.
Ketua RT 04 Batubusuk, Sartami mengatakan, warga dihantui kecemasan setiap kali hujan deras. "Sekitar 20 rumah di RT saya telah dikosongkan pemiliknya. Mereka mimilih mengungsi untuk menghindari bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Padang Budhi Erwanto mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai,perbukitan, pesisir Pantai, di lereng pebukitan serta kawasan lainnya untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. "Para tokoh pemuda untuk berjaga-jaga dan melakukan ronda malam agar datangnya bencana bisa diketahui oleh warga dan warga pun bisa terhindar dari dampak bencana," ajaknya. (w)
"Tanah tersebut kini sudah mendapat persetujuan dari kaum untuk dibangun permukiman baru. Namun kendalanya, belum ada akses jalan menuju kawasan tersebut sehingga sulit membawa material bangunan ke situ," kata Ketua RT 4 RW III, Sartami, kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), Minggu (31/12).
Sartami mengatakan lahan tersebut telah diberitahukan kepada Badan Penanggulangan Bencana dan Damkar Padang. "Kami sudah beritahukan BPBD. Tapi, belum ada kepastian pencairan dana ini. Kini warga tinggal membuat jalan," ujarnya.
Camat Pauh Wardas Tanjung membenarkan pembebasan lahan untuk relokasi korban galodo telah tuntas. Namun begitu, masih ada persyaratan yang menghambat pencairan dana tersebut dari BPBD.
"Kini semuanya telah diselesaikan dan dalam waktu dekat seluruh persyaratan segera dikirim ke instansi terkait. Kami akan bentuk kelompok masyarakat sesuai instruksi BPBD agar dana bantuan dapat dengan segera dicairkan," ujarnya.
Namun begitu, Kabag Pertanahan Desmon Danus malah berdalih lahan relokasi yang disediakan warga belum jelas. "Jika segala sesuatu tentang lahan relokasi telah penuhi syarat, maka kami siap lakukan pembebasan lahan," tegas Desmon.
Kepala BPBD dan Damkar Padang, Budhi Erwanto mengaku telah tersedia dana rehab rekon sebesar Rp 825 juta. Dengan anggaran tersebut, warga diminta menyediakan lahan sendiri di zona aman.
Menyusul tingginya curah hujan sejak semingg terakhir, warga Batubusuk mulai cemas. Kemarin, kawasan tersebut tampak lengang. Sebagian warga mulai mengungsi ke rumah sanak famili yang lebih aman.
"Karena hujan kami tidak bisa tidur. Kami takut banjir bandang yang ketigal kalinya menimpa kampung ini," ujar Desy, 32, warga Batubusuk.
Desy mengakui pada Sabtu malam warga harus siaga karena curah hujan tinggi. "Bahkan, tetangga saya ini sudah dua hari mengungsi ke rumah familinya," ujar Desy.
Ketua RT 04 Batubusuk, Sartami mengatakan, warga dihantui kecemasan setiap kali hujan deras. "Sekitar 20 rumah di RT saya telah dikosongkan pemiliknya. Mereka mimilih mengungsi untuk menghindari bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Padang Budhi Erwanto mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai,perbukitan, pesisir Pantai, di lereng pebukitan serta kawasan lainnya untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. "Para tokoh pemuda untuk berjaga-jaga dan melakukan ronda malam agar datangnya bencana bisa diketahui oleh warga dan warga pun bisa terhindar dari dampak bencana," ajaknya. (w)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, Kasus Pencurian di Palu Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi