Khawatir Kabel Listrik Bahayakan Korban Banjir

Komisi VIII DPR Kunjungi Lokasi Pengungsian

Jumat, 18 Januari 2013 – 14:01 WIB
JAKARTA - Komisi VIII DPR pagi hingga siang hari ini mengunjungi sejumlah titik pengungsian korban banjir di DKI Jakarta. Salah satu yang menjadi sorotan komisi dewan yang membidangi penanganan bencana itu adalah jaminan keselamatan bagi pengungsi tidak hanya dari banjir dan penyakit, tapi juga dari sengatan aliran listrik.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Radityo Gambiro, mengungkapkan bahwa dirinya sempat kaget saat pengungsi di bawah fly over Rawa Jati, Kali Bata Jakarta Selatan pagi tadi. Sebab di bawah fly over sekaligus jembatan yang melintang di atas Sungai Ciliwung itu terdapat jembatan beton yang berfungsi melindungi kabel listrik tegangan tinggi patah.

Menurutnya, jembatan pelindung kabel listrik itu patah lantaran kiriman sampah dari Bogor dan Depok dalam jumlah besar yang menumpuk. "Tumpukan sampahnya diperkirakan ratusan ton, hingga mengakibatkan jembatan pelindung kabel listrik tegangan tinggi patah tadi malam," kata Radityo saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/1).

Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, tumpukan sampah bawah fly over Rawa Jati sudah membentang hingga 50 meter lebih karena terhalang jembatan. Tumpukan sampah diperkirakan akan semakin menggunung seiring derasnya aliran air dari Bogor dan Depok.

Dipaparkannya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI AD memang tengah berupaya untuk bisa mengangkut tumpukan sampah yang memenuhi jembatan, dengan mendatangkan buldoser. Namun Radityo mengingatkan bahaya dari kabel listrik yang bisa saja bocor.

"Kami harapkan segera ada tindakan dari PLN untuk mengantisipasi agar kabel-kabel listrik bertegangan tinggi tidak membahayakan warga di sepanjang Kali Ciliwung. Ini sangat riskan dan membahayakan," ulasnya.

Selain berkunjung ke lokasi pengungsian di Rawa Jati, Komisi VIII DPR juga mengunjungi lokasi banjir di daerah Tanjung Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa, serta Pasar Ikan Muara Karang. Di daerah Tanjung Priok, sebut Radityo, penderitaan korban banjir bertambah akibat pasang air laut.

Ditambahkannya, para pengungsi tak hanya membutuhkan makanan siap saji dan minuman. Pengungsi, sebutnya, juga membutuhkan air bersih, pampers, multivitamin untuk orang dewasa dan anak-anak, susu bayi. "Air bersih dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus, red) juga sangat dibutuhkan," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tuding Profesi Dokter Berkonspirasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler