jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, proses penegakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait omongannya menyebut-nyebut Surat Almaidah ayat 51, menjadi pertaruhan sekaligus ujian institusi Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian.
"Ini menjadi ujian, karena masyarakat akan melihat apakah mantan Kapolda Metro Jaya itu akan menunjukkan profesionalisme dan netralitasnya dalam Pilkada DKI atau justru sebaliknya," ujar Andre, Minggu (9/10).
BACA JUGA: Mas Agus Tak Mau Cuma Kawula Muda Saja yang Memilihnya
Menurut Andre, apabila Kapolri lewat jajaran Polda Metro Jaya tidak memproses laporan-laporan yang ada, maka sama saja Tito membenarkan anggapan publik bahwa pengangkatannya menjadi Kapolri karena kedekatan dengan Ahok.
"Jangan sampai institusi Polri mengorbankan netralitasnya dengan membela Ahok. Dugaan penghinaan Alquran harus diproses secara profesional dan transparan," ujar Andre.
BACA JUGA: Ahok Dipolisikan, Ini Kata Mas Agus
Andre khawatir jika laporan masyarakat terkait omongan Ahok tidak diproses dengan baik, justru akan memicu kemarahan umat Islam di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Karena itu Andre berharap penegak hukum dapat benar-benar menjalankan hukum dengan sangat profesional.
BACA JUGA: Gerindra Minta Masyarakat Tak Ikut Terpancing Video Heboh Ahok
Sehingga hukum benar-benar dapat ditegakkan sebagai panglima di Indonesia.
"Kami khawatir jika tidak diproses, akan memicu kemarahan umat Islam di Indonesia," ujar Andre. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduuh! KPU-Bawaslu Sumut Minta Rp 1,2 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi