jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Refrizal khawatir megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hanya sebatas peletakan batu pertama. Pada akhirnya proyek ini akan mandek seperti jalan tol Trans Sumatera.
Hal ini disampaikan Refrizal dalam diskusi bertajuk "Ada Apa Di Balik Kereta Cepat" di Cikini, Jakarta, Sabtu (23/1). Kekhawatiran politikus PKS itu dikarenakan belum sejalannya internal pemerintah seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta BUMN.
BACA JUGA: Kapolri: Bahrun Naim Ahli Propaganda
Gelaja belum kompaknya pemerintah menurutnya bisa dilihat dari penerbitan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) proyek senilai Rp5,9 triliun yang sampai sekarang belum klir.
"Harusnya pemerintah konek dulu, Amdal juga belum klir. Saya khawatir Jokowi hanya meletakkan batu pertama, batu keduanya malah mandek, seperti tol Trans Sumatera," kata politikus asal Sumbar itu.
BACA JUGA: Lagi, 22 Gugatan Pilkada Ditolak MK
Menurutnya, proyek tol Trans Sumatera sepanjang 2.300 km sudah direncanakan dan dilakukan peletakan batu pertama era Jusuf Kalla menjadi wapres mendampingi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Tapi hingga sekarang tidak jadi-jadi.
Selain itu, ia melihat pemerintah tidak konsisten dengan skala prioritas. Karena dirinya dulu lebih setuju dengan pembangunan tol Trans Sumatera, namun yang dilakukan pemerintah adalah membangun jembatan Selat Sunda.
BACA JUGA: Golkar Gabung ke Pemerintah, Bagaimana Nasib KMP?
"Jadi masalahnya di sini juga skala prioritas, harus ada skala prioritas. Sejak awal saya sudah kirim surat terbuka kepada Jokowi. Bukan kita tidak butuhkan kereta api cepat, tapi yang lebih penting adalah Jakarta-Surabaya," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah, Agung Laksono Ogah Hadiri Rapimnas Ala Ical
Redaktur : Tim Redaksi