jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespons viralnya video perayaan ulang tahun beberapa waktu belakangan.
Dalam pesan resmi yang dia sebarkan, eks Menteri Sosial itu mengucapkan permintaan maaf terkait pemberitaan ataupun video tersebut.
Kemudian Khofifah memberikan penjelasan mengenai informasi yang menurutnya sudah terlanjur terdistorsi.
BACA JUGA: Perayaan Ultah Khofifah Diduga Mengabaikan Protokol Kesehatan, Ternyata ini Awal Mulanya
Dia menyebut syukuran yang berlangsung pada 19 Mei itu tanpa sepengetahuan dirinya.
"Semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak obyektif," tegas Khofifah secara tertulis, Sabtu (22/5).
Khofifah juga membantah adanya lagu dan ucapan ulang tahun. Selama acara berlangsung tidak ada salaman atau berjejer, bahkan juga tidak ada potong kue ultah.
"Ada santunan yatim dan salawat nabi seperti kegiatan lainnya. Sebanyak sepuluh anak yatim dan dua orang tim salawat dengan enam orang rebana. Selesai acara mereka makan terus pulang," ujar dia.
Khofifah menambahkan, saat acara juga ada penyerahan buku penanganan Covid-19 karya Dr Suko Widodo (Unair). Juga dihadiri Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak tanpa istri.
"Saya tanpa putra, sekda dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang. Ada band yang biasa dipakai latihan," kata dia.
Mengenai kedatangan Katon Bagaskara, Khofifah menyebut karena pada 18 Mei ada giat di Surabaya. Selain itu dia merupakan teman Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
"Katering yang katanya nomer satu itu ialah Sono Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu," lanjut dia.
Khofifah menegaskan tempat kegiatan perayaan ultah berada di luar rumah dinas dengan kapasitas normal biasa 1.000 orang. Jika ditambah samping cukup untuk 1.500 orang.
"Yang hadir 31 orang plus sepuluh anak yatim dan delapan tim salawat dan rebana," kata dia.
Terakhir mengenai angle pengambilan video yang beredar di media sosial terkesan berkerumun, kata Ketum PP Muslimat NU itu, pihaknya kembali meminta maaf.
"Tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah, jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri ialah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim katering dan bagian umum," jelas dia.
Terlepas dari itu semua Khofifah tidak membenarkan jika pihaknya melanggar protokol kesehatan.
"Saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar- besarnya telah menjadikan suasana terganggu. Demikian, mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan hal tersebut tidak benar sama sekali," tegas Khofifah. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Penjelasan Plh Sekdaprov Jatim soal Pesta Ultah Mbak Khofifah Diduga Jadi Kerumunan
Redaktur & Reporter : Arry Saputra