Khofifah Jajaki Upaya Hukum

Sabtu, 31 Agustus 2013 – 09:10 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Tim pemenangan Khofifah-Herman (Berkah) optimistis menang dalam pilgub Jatim kali ini. Dasarnya, hasil real count Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan bahwa pasangan Berkah sementara berada di urutan pertama.

Sebelumnya disebutkan bahwa berdasar hasil penghitungan sementara, Berkah unggul dengan perolehan 44 persen. Sedangkan KarSa memperoleh suara 38,47 persen. Sekjen PKB Imam Nahwari menyatakan, jumlah tersebut masih sementara. Sebab, penghitungan saat ini masih berlangsung.

BACA JUGA: Hari Ini Warga Kota Tangerang Nyoblos

Real count versi PKB dipusatkan di sekretariat DPW PKB Jatim, Jalan Ketintang Madya, Surabaya. Metode rekapitulasi yang digunakan adalah pantauan saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) langsung dilaporkan dengan menggunakan short message service (SMS).

Data tersebut kemudian diterima di server dan diolah di sekretariat DPW PKB. Hingga tadi malam (30/8), penyerapan data dari tim yang disebar masih berlangsung. Namun, belum seluruhnya tuntas.

BACA JUGA: Ancang-ancang Gugat KPU Jatim ke DKPP

Dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur, ada daerah yang masih proses menyerap data. Misalnya, Kabupaten Malang. Bahkan, ada yang datanya belum masuk sama sekali.

Salah seorang tim yang menangani pergerakan angka di ruangan itu menginformasikan, data berubah setiap detik. Ada kalanya Berkah beradi di peringkat pertama, sebaliknya sewaktu-waktu bisa turun. Semua bergantung kepada hasil pemantauan tim di lapangan.

BACA JUGA: Pasangan Independen Adukan KPU Kerinci ke DKPP

Namun, ketika Jawa Pos meminta data sementara yang sudah terekam, pihak tim pemenangan pasangan Berkah keberatan. Mereka akan menunjukkan hasil setelah penghitungan tuntas. Targetnya, Minggu (1/9) malam selesai. "Kalau hasil sementara ditunjukkan, kami khawatir bisa membawa dampak negatif," ujar Sekretaris DPW PKB Jatim Thoriqul Haq.
 
Dia beralasan, memaparkan hasil survei bisa menjadi bumerang bagi pasangan yang diusungnya. Misalnya, ketika data menunjukkan Berkah berada di urutan pertama, tidak tertutup kemungkinan tim dari pasangan lain akan melakukan manuver yang merugikan Berkah. "Itulah yang kami hindari," tegas dia.
 
Thoriq hanya memerinci persentase beberapa daerah yang sudah terekam. Misalnya, di Banyuwangi pasangan Berkah memperoleh 46,2 persen, sedangkan KarSa 39,8 persen. Kemudian, Kabupaten Probolinggo, pasangan Berkah meraih 46,2 persen dan KarSa 40,4 persen. Data tersebut dibaca sekitar pukul 17.10 WIB.
 
Di sisi lain, hasil rapat yang berlangsung Kamis malam (29/8) itu meyakini masih ada kecurangan yang ditemukan di lapangan. Keyakinan tersebut didasarkan laporan yang diterima dari masing-masing saksi. Misalnya, politik uang, persoalan stiker C1, dan ditemukannya kertas suara yang sudah dicoblos.
 
Ketua tim pemenangan Berkah Jazilul Fawaid mengatakan, temuan tersebut akan menjadi bahasan selanjutnya. Pihaknya menjajaki kemungkinan upaya gugatan sengketa hasil pilgub ke Mahkamah Konsitusi (MK) untuk menyikapi temuan kecurangan tersebut. "Itu yang kami harapkan," ucapnya.
 
Temuan kecurangan terus dipantau oleh sejumlah tokoh pendukung Khofifah. Antara lain, Hasyim Muzadi, Adhie M. Massardi, Salahuddin Wahid, dan Sekjen PKB Imam Nahrawi. "Semua sudah jelas," tegas Jazilul.
 
Artinya, pelaksanaan pilgub dia anggap belum fair. Masih ada permainan yang merusak tegaknya demokrasi. "Ini yang kami sayangkan,"" imbuh dia.
 
Selain kecurangan, tim pemenangan pasangan Berkah menyesalkan beredarnya informasi hasil quick count. Menurut dia, pemberitaan itu justru menggiring opini masyarkat. Alangkah baiknya jika masing-masing pihak menahan diri, menunggu penghitungan resmi.
 
Dikhawatirkan, paradigma yang terbentuk tidak sesuai dengan kenyataan. Hasilnya akan membingungkan masyarakat. "Kami yakin pengitungan cepat itu tidak bisa menjadi patokan," tegas Jazilul. (riq/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DKPP Kembali Sidang KPU Sumsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler