Khofifah Persilakan Untag Surabaya Mempercepat Kuliah Tatap Muka

Selasa, 14 September 2021 – 17:24 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi di Kampus Untag Surabaya dalam persiapan pembelajaran tatap muka, Selasa (14/9). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. 

Terlebih lagi, vaksinasi itu dilakukan sebagai persiapan perkuliahan tatap muka.

BACA JUGA: Khofifah Minta Vaksinasi Guru Tuntas Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

Khofifah menegaskan bahwa penguatan sumber daya manusia juga ada di perguruan tinggi, sehingga vaksinasi itu menjadi penting dan sangat didukung. 

"Silakan Untag melakukan percepatan (perkuliahan tatap muka, red) karena itu adalah pilar strategis," kata  Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Untag Surabaya, Selasa (14/9).

BACA JUGA: Irene Widya Ayu Ningrum Meninggal Dunia, Untag Berbelasungkawa

Mantan menteri sosial (mensos) itu menjelaskan Provinsi Jatim mendapat jatah vaksin sebanyak lima persen dari pusat. 

Dari alokasi, itu pihaknya bisa melakukan vaksinasi kapan saja dan di mana saja.  

BACA JUGA: Sertifikat Vaksinasi Palsu Bisa Membahayakan Upaya Australia Menangani COVID-19

Contohnya, seperti di Banyuwangi yang sudah mendapatkan dukungan dari Pemprov Jatim. 

Sehingga mahasiswa Untag dari mana saja sangat memungkinkan di-support. 

"Ini dilakukan agar mahasiswa bisa bertemu dengan dosennya, tentu dalam jumlah lebih besar," ujar dia. 

Menurut diam Jatim sudah bebas level 4 dengan perincian enam daerah level 1, 19 daerah level 2, dan 19 daerah level 3.

"Artinya, proses mengendalikan Covid-19 insyaallah bisa kami lakukan dengan berbagai kolaborasi lebih baik lagi," tutur dia. 

Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan pihaknya berencana melakukan kuliah luring pada minggu keempat September untuk program kelas internasional. 

"Kelas internasional meliputi prodi manajemen, sipil, arsitek, dan informatika. Ini yang kami dahulukan karena rata-rata di kelas 30 anak," jelas dia. 

Mahasiswa yang melakukan praktik di laboratorium juga akan melaksanakan perkuliahan tatap muka.

Sebab, mereka sudah dua tahun tidak masuk ke lab.

Saat ini, pihaknya sedang menyurati orang tua meminta izin menggelar perkuliahan tatap muka ini.

"Untuk mahasiswa semester satu sampai tiga jumlahnya tujuh ribu. Apabila diizinkan segera kami lakukan dan mahasiswa cukup satu dosis vaksinasi syaratnya," pungkas Mulyanto. (mcr12/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler