JAKARTA--Dua bakal calon gubernur (cagub) Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf akhirnya duduk semeja di Kantor DPP PKB kemarin (7/1). Pertemuan keduanya difasilitasi Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
NU maupun PKB berharap agar Khofifah dan Saifullah dapat berduet dalam Pilgub Jawa Timur 2013. "Idealnya, NU jadi satu. Kita sudah merindukan, kangen sekali, ada orang NU bersatu dalam politik," kata Said di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh 9, Jakarta Pusat, Senin (7/1). "Bukan hanya dalam tahlil, tapi dalam politik juga bersatu. Selama ini kalau tahlil bersatu, istighotsah juga bersatu. Tapi, kalau berpolitik biasanya ijtihad dewe-dewe," candanya.
Acara dimulai pukul 14.30 dengan penyampaian visi-misi Saifullah di hadapan jajaran pengurus DPP PKB. Proses yang berlangsung di ruang KH Abdurrahman Wahid di lantai 1 itu berjalan tertutup. Sejam kemudian, Khofifah datang dan menuju lantai 2. Sambil menunggu tiba giliran untuk menyampaikan visi-misi, Khofifah duduk di ruang Sekjen PKB Imam Nahrawi.
Said Aqil yang datang belakangan juga langsung ke lantai 2. Tapi, dia menunggu di ruang Muhaimin. Tak lama kemudian, Saifullah yang selesai memaparkan visi-misi juga bergabung ke ruang Muhaimin, lalu menyusul Khofifah. Setelah pertemuan tertutup itu, Said Aqil mengaku optimistis. "(Keduanya, Red) siap bersatu," ucapnya.
Saifullah memuji ikhtiar dari Muhaimin dan Said Aqil untuk mempertemukannya dengan Khofifah. "Ini pertemuan pertama. Dimaksudkan untuk bicara dari hati ke hati. Belum ada keputusan apa pun. Nanti ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya," katanya.
Dalam forum kecil itu, lanjut Saifullah, Khofifah sudah menyampaikan prinsip-prinsip pemikirannya. Begitu juga dengan dia. Tapi, ada satu "persoalan pokok" yang belum mencapai titik temu. "Saya tidak bisa sebutkan. Yang jelas sudah masuk ke satu substansi yang belum bisa dijawab. Masih memerlukan pertemuan lagi," kata Wagub Jatim itu.
Apakah itu soal duet dengan Khofifah? "Saya belum terbayangkan, belum terpikirkan untuk sampai duet. Tapi, gagasan bersatu itu saya kira bagus. Tapi, saya belum berpikir sampai ke arah duet," jawabnya.
Meskipun tidak mengungkapkan secara terbuka, Saifullah terkesan tidak rela kalau hanya maju sebagai cawagub. Kabarnya, bila tetap jadi cawagub, secara rasional, Saifullah cenderung memilih tetap berpasangan dengan cagub incumbent Soekarwo. "Belum, nggak ada bercerai (dengan Soekarwo). Ini masih dalam proses. Kita tunggu perkembangan di PKB," katanya saat ditanya hubungannya dengan Soekarwo.
Saifullah menambahkan, dalam politik, kata "bersama" bisa memiliki banyak tafsir. Termasuk, bersama dalam visi-misi. "Saya memerlukan waktu untuk menjawab apa yang disampaikan Bu Khofifah," tegasnya. "Istikharah dulu lah. Kita menunggu survei langit dan survei bumi," imbuh Saifullah, lantas tertawa lepas.
Khofifah sendiri baru menyampaikan visi-misi di hadapan pengurus DPP setelah pertemuan tertutup dengan Saifullah. Dia menyebut pertemuan itu penting sebagai proses mengantarkan kader NU untuk bisa menjalankan amanat apa pun yang menjadi keputusan organisasi. Di hadapan Said Aqil, Muhaimin, dan Saifullah, Khofifah menyatakan siap maju cagub. "Saya menyampaikan bahwa saya masuk pada sirkuit cagub. Saya rasa begitu posisinya," kata ketua umum Muslimat NU itu. "Saya akan masuk sirkuit yang sama dengan Pilgub (Jatim) 2008 lalu," imbuh Khofifah.
Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Andi Muawiyah Ramly mendukung sikap Khofifah itu. "Ibu Khofifah ini periode pertama (Pilgub 2008) sudah pernah jadi cagub. Tidak wajar dong untuk periode kedua (Pilgub 2013) ini menjadi calon wakil gubernur," kata Andi.
Sebaliknya, kata Andi, Saifullah saat menyampaikan visi-misi juga sudah memberikan isyarat yang jelas. "Kalaupun pada saatnya nanti ada keputusan politik yang tidak mendukung dia (Saifullah) menjadi gubernur, dia rela. Dia menyatakan diri sebagai orang bebas. Dikatakan berkali-kali," ungkap Andi.
Di tempat sama, Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi mengatakan, DPP segera menindaklanjuti dengan pertemuan formal partai. "Sepuluh hari mendatang sudah jelas sikap kita," katanya. (pri/c10/agm)
NU maupun PKB berharap agar Khofifah dan Saifullah dapat berduet dalam Pilgub Jawa Timur 2013. "Idealnya, NU jadi satu. Kita sudah merindukan, kangen sekali, ada orang NU bersatu dalam politik," kata Said di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh 9, Jakarta Pusat, Senin (7/1). "Bukan hanya dalam tahlil, tapi dalam politik juga bersatu. Selama ini kalau tahlil bersatu, istighotsah juga bersatu. Tapi, kalau berpolitik biasanya ijtihad dewe-dewe," candanya.
Acara dimulai pukul 14.30 dengan penyampaian visi-misi Saifullah di hadapan jajaran pengurus DPP PKB. Proses yang berlangsung di ruang KH Abdurrahman Wahid di lantai 1 itu berjalan tertutup. Sejam kemudian, Khofifah datang dan menuju lantai 2. Sambil menunggu tiba giliran untuk menyampaikan visi-misi, Khofifah duduk di ruang Sekjen PKB Imam Nahrawi.
Said Aqil yang datang belakangan juga langsung ke lantai 2. Tapi, dia menunggu di ruang Muhaimin. Tak lama kemudian, Saifullah yang selesai memaparkan visi-misi juga bergabung ke ruang Muhaimin, lalu menyusul Khofifah. Setelah pertemuan tertutup itu, Said Aqil mengaku optimistis. "(Keduanya, Red) siap bersatu," ucapnya.
Saifullah memuji ikhtiar dari Muhaimin dan Said Aqil untuk mempertemukannya dengan Khofifah. "Ini pertemuan pertama. Dimaksudkan untuk bicara dari hati ke hati. Belum ada keputusan apa pun. Nanti ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya," katanya.
Dalam forum kecil itu, lanjut Saifullah, Khofifah sudah menyampaikan prinsip-prinsip pemikirannya. Begitu juga dengan dia. Tapi, ada satu "persoalan pokok" yang belum mencapai titik temu. "Saya tidak bisa sebutkan. Yang jelas sudah masuk ke satu substansi yang belum bisa dijawab. Masih memerlukan pertemuan lagi," kata Wagub Jatim itu.
Apakah itu soal duet dengan Khofifah? "Saya belum terbayangkan, belum terpikirkan untuk sampai duet. Tapi, gagasan bersatu itu saya kira bagus. Tapi, saya belum berpikir sampai ke arah duet," jawabnya.
Meskipun tidak mengungkapkan secara terbuka, Saifullah terkesan tidak rela kalau hanya maju sebagai cawagub. Kabarnya, bila tetap jadi cawagub, secara rasional, Saifullah cenderung memilih tetap berpasangan dengan cagub incumbent Soekarwo. "Belum, nggak ada bercerai (dengan Soekarwo). Ini masih dalam proses. Kita tunggu perkembangan di PKB," katanya saat ditanya hubungannya dengan Soekarwo.
Saifullah menambahkan, dalam politik, kata "bersama" bisa memiliki banyak tafsir. Termasuk, bersama dalam visi-misi. "Saya memerlukan waktu untuk menjawab apa yang disampaikan Bu Khofifah," tegasnya. "Istikharah dulu lah. Kita menunggu survei langit dan survei bumi," imbuh Saifullah, lantas tertawa lepas.
Khofifah sendiri baru menyampaikan visi-misi di hadapan pengurus DPP setelah pertemuan tertutup dengan Saifullah. Dia menyebut pertemuan itu penting sebagai proses mengantarkan kader NU untuk bisa menjalankan amanat apa pun yang menjadi keputusan organisasi. Di hadapan Said Aqil, Muhaimin, dan Saifullah, Khofifah menyatakan siap maju cagub. "Saya menyampaikan bahwa saya masuk pada sirkuit cagub. Saya rasa begitu posisinya," kata ketua umum Muslimat NU itu. "Saya akan masuk sirkuit yang sama dengan Pilgub (Jatim) 2008 lalu," imbuh Khofifah.
Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Andi Muawiyah Ramly mendukung sikap Khofifah itu. "Ibu Khofifah ini periode pertama (Pilgub 2008) sudah pernah jadi cagub. Tidak wajar dong untuk periode kedua (Pilgub 2013) ini menjadi calon wakil gubernur," kata Andi.
Sebaliknya, kata Andi, Saifullah saat menyampaikan visi-misi juga sudah memberikan isyarat yang jelas. "Kalaupun pada saatnya nanti ada keputusan politik yang tidak mendukung dia (Saifullah) menjadi gubernur, dia rela. Dia menyatakan diri sebagai orang bebas. Dikatakan berkali-kali," ungkap Andi.
Di tempat sama, Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi mengatakan, DPP segera menindaklanjuti dengan pertemuan formal partai. "Sepuluh hari mendatang sudah jelas sikap kita," katanya. (pri/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril-Hadar Adu Ilmu di Pleno KPU
Redaktur : Tim Redaksi