JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak membodohi partai politik calon peserta Pemilu 2014. Bahkan ahli hukum tata negara itu mengajak KPU untuk berdebat.
"Anda jangan memermainkan kami. Jangan dianggap kami ini goblok. Memangnya saya tidak tahu kalau putusan Mahkamah Agung atau Mahkamah Konstitusi tidak berlaku surut?" ujarnya tegas dalam sidang pleno KPU di Jakarta, Senin (7/1) malam.
Yusril menyampaikan hal itu guna menanggapi usulan para komisioner KPU yang seolah-olah menyarankan parpol ke MA atau MK jika tidak puas dengan Peraturan KPU. "KPU jangan cari masalah. Kalau ada Peraturan KPU bertentangan (dengan Undang-Undang Pemilu,red), jangan cari alasan suruh kami ke MA atau MK," ujarnya.
Sebagai contoh ia memaparkan persyaratan keterwakilan 30 persen perempuan dalam kepengurusan parpol. Menurutnya, dalam UU Nomor 8 tahun 2012, pasal 8 ayat 2, diatur keterwakilan hanya berlaku di tingkat pusat.
Namun ternyata keterwakilan perempuan itu juga diterapkan saat KPU melakukan verifikasi kepengurusan parpol di daerah. "Jadi sama sekali tidak ada kewenangan bagi KPU untuk menggeser undang-undang," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, mengatakan, pemberlakuan syarat tersebut tidak diharuskan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. "Yang ada dalam peraturan kami (PKPU), berapapun angkanya (keterwakilan perempuan,red), sejauh ada pernyataan telah diupayakan, akan dimaklumi," ujarnya.
Hadar menegaskan, KPU semangat dalam menerapkan syarat keterwakilan perempuan itu. Namun Yusril langsung mendebat pernyataan Hadar. "UU tidak bisa dibangun dengan semangat-semangatan," ujar Yuril.
Akibatnya kondisi kembali memanas. Hadar dengan tegas meminta Yusril menghormati keputusan KPU.
"Saya kira Yusril tidak perlu mendikte kami. Kami melakukan rapat pleno secara terbuka untuk transparan. Bisa saja pleno ini kami lakukan tertutup. Kalau parpol tidak menghargai, kita tempuh kebijakan lain," tegasnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diverifikasi di Ruang Karaoke, PDS Protes di Pleno KPU
Redaktur : Tim Redaksi