Khusus Wanita, Ini 4 Bahaya Bermain Cinta di Dalam Air

Senin, 29 Mei 2023 – 02:00 WIB
Pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ADA berbagai kegiatan yang bisa membuat hubungan pasangan suami istri makin erat.

Mulai dari bermain cinta, kejutan yang tidak terduga, liburan bersama, memasak bersama, dan lainnya.

BACA JUGA: 5 Tips Bermain Cinta dengan Tenang di Rumah Mertua

Bermain cinta merupakan kegiatan ranjang yang bisa membuat ikatan emosional pasangan makin erat.

Bermain cinta sedikit berbeda dari sekadar berbaring di tempat tidur, dan perlu beberapa manuver untuk membuatnya makin menyenangkan.

BACA JUGA: 3 Manfaat Kacang Tanah, Wanita Pasti Suka

Meskipun gagasan ini mungkin tampak menyenangkan dan menggairahkan, pikirkan kesehatan Anda sebelum begituan di dalam air.

Berikut hal-hal yang bisa terjadi jika Anda bermain cinta di dalam air, seperti dikutip laman Pulse.com.gh.

BACA JUGA: 8 Penyebab Bermain Cinta dengan Orang yang Sama Membosankan

1. Begituan yang menyakitkan

Pelumas daerah kewanitaan penting jika ingin menikmati bermain cinta.

Namun, jika seorang wanita berada di bawah air saat begituan, dari aksi penetrasi, air akan masuk ke daerah kewanitaan dan menghilangkan lubrikasi alaminya.

Ini akan menyebabkan rasa sakit selama atau setelah penetrasi dalam air.

2. Infeksi

Kemungkinan terkena infeksi jamur, Bakterial Vaginosis atau infeksi saluran kemih (ISK) meningkat ketika pria melakukan penetrasi dalam air.

Adapun sumber air yang tergenang, selalu tidak higienis seperti yang mengalir di kali atau sungai.

3. Kondom mungkin kurang efektif

Bahan kimia dalam air dan suhunya bisa melemahkan lateks atau kondom.

Ini bisa menyebabkan kehamilan atau infeksi menular seksual karena tusukan di kondom.

Itu sebabnya kondom sangat penting selama begituan.

4. Daerah kewanitaan mengalami kekeringan

Kurangnya pelumas bisa menjadi masalah dan bahkan menyebabkan peningkatan gesekan di daerah kewanitaan.

Semakin banyak air yang masuk ke daerah kewanitaan, semakin banyak kekeringan yang dialami.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler