Kiai Marsudi: Sufi Berperan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Kamis, 31 Agustus 2023 – 07:23 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud sekaligus penanggung jawab Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8). Foto: Humas MUI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud menyampaiakn sufi memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat.

Dia mengatakan pemberdayaan ekonomi umat mengandung makna sosial yang bertujuan untuk membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif.

BACA JUGA: Ganjar Bicara Pendidikan-Perekonomian di Muktamar Sufi Internasional 2023

Kiai Marsudi menyampaikan hal itu pada acara pembukaan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8).

Muktamar Sufi Internasional ini dibuka oleh Presiden Jokowi. Kegiatan Muktamar Sufi Internasional yang dipimpin Habib Luthfi ini merupakan kegiatan rutin tahunan ikuti 64 ulama Internasional dari 34 Negara.

BACA JUGA: Dekat dengan Ulama, Prabowo Jadi Panitia Muktamar Sufi Internasional

Tampak juga hadir sejumlah tokoh, di antaranya Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Marsudi mengatakan Jam’iyah ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN NU) merupakan salah satu pelopor pemberdayaan ekonomi umat.

BACA JUGA: Kiai Marsudi Sampaikan Rekomendasi Penting Mukernas II MUI

“JATMAN ini merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri,”  ujar Kiai Marsudi.

Kiai Marsudi tampil sebagai pembicara pada acara The International Sufi Conference bertema "Conemporary Sufi Works in Renewed World” di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (30/8/23).

Lebih lanjut, dia menjelaskan JATMAN NU adalah salah satu Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah.

Ajaran tersebut, kata dia, merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.

Jam’iyah ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah juga merupakan suatu sarana bagi para Mursyidin/Khalifah, untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat sekaligus sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antarsesama penganut ajaran Thariqah.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan keihlasan didalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru Mursyid/Khalifah.

“Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan uchwah terhadap guru Mursyid/Khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi,” ungkap Kiai Marsudi.

Oleh karena itu, menurut Kiai Marsudi, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan  sebuah pemberdayaan.

Selaras dengan hal tersebut, maka memberdayakan ekonomi untuk umat atau para penganut thoriqah adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan.

Sebab, JATMAN mempunyai kekuatan dan kesempatan organisasi yang mempunyai angota indivdu-individu dari pusat sampai desa, mempunyai pengurus dan kantor dari pusat sampe desa, setiap individu dan kelompok mempunyai kebutuhan untuk hidup.

Selanjutnya, beberapa individu dan kelompok mempunyai aset yang bisa dikerjasamakan pemenfaatannya, Jatman/NU sudah mempunyai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi, setiap kelompok dan individu juga ada yang sudah mempunyai produk dagangan, organisasi JATMAN juga mempunyai hubungan yang kuat dengan Pemerintah sebagai Pembuat kebijakan.

Selain itu, Pondok Pesantren yang berjumlah 26 ribu lebih dan mempunyai santri lebih dari 6 juta menjadi pasar utama, dan memungkinkan untuk kerjasama dengan Koperasi Pondok Pesantren.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh organisasi tersebut, Kiai Marsudi Syuhud menyampaikan beberapa saran efektif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi umat.

“Ada beberap asaran yang saya sampaikan, untuk permulaan diharapkan mendata anggota, baik anggota individu maupun kelompok. Selanjutnya mendata kebutuhan anggota, membuat chanel distribusi, mendata produk yang sudah dimiliki oleh anggota dan mencari ,partner pembiayaan,” kata Kiai Marsudi.

Menurut dia, dalam menjalankan program ini perlu menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Sehingga, pemberdayaan ekonomi umat dapat dijalankan dengan lebih efektif.

“Tidak hanya itu, kita juga harus menjalin kerjasama dan membuat network dengan lembaga keuangan yang dimiliki oleh kaum Nahdliyin dan lembaga keuangan lainnya yang ada,” ujar wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia.

Kiai Marsudi berharap dari konferensi internasional ini akan menghasilkan kerja sama ekonomi.

“Kami berharap konferensi internasional menghasilkan kerja sama. Kami membutuhkan investor-investor dari para peserta konferensi internasional ini,” ujar Kiai Marsudi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler