jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengimbau seluruh ulama di daerah untuk tidak ragu mendapat suntikan vaksin AstraZeneca untuk pencegahan penularan COVID-19.
Kiai Ma’ruf Amin mengatakan hal tersebut saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada pengurus dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, di Jakarta, Rabu (7/4), yang penyuntikannya menggunakan vaksin AstraZeneca.
BACA JUGA: Inilah Keluhan Beberapa Warga Tanjungpinang Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca
"Jadi masyarakat tidak perlu ragu menggunakannya dari segi kebolehannya," kata Wapres Ma’ruf Amin, di Kantor MUI Pusat Jakarta.
Penyuntikan vaksin AstraZeneca kepada ulama-ulama di MUI Pusat tersebut juga salah satunya bertujuan untuk memberikan rasa aman dan percaya kepada masyarakat bahwa vaksin buatan Inggris itu boleh diberikan.
BACA JUGA: WHO: Manfaat AstraZeneca Masih Lebih Besar dari Risikonya
"Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, maka MUI Pusat hari ini melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca supaya tidak ada keraguan," ujarnya pula.
Ulama-ulama di Jawa Timur juga telah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca pada Maret lalu.
BACA JUGA: Anang Menonton dari Kamar Mandi Hotel saat Istrinya Melayani Pria Lain, Ya Ampun
"Majelis ulama, ketua majelis ulama di daerah, di Jawa Timur itu, para ulama dan kiainya sudah menggunakan AstraZeneca. Jadi saya pikir ini hal yang sangat baik," kata Wapres pula.
Sebelumnya, MUI menyatakan vaksin AstraZeneca mengandung unsur haram karena menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya.
Namun, MUI memperbolehkan penggunaan AstraZeneca dalam kondisi darurat untuk menghentikan darurat kesehatan pandemi COVID-19.
Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.
Meskipun ada sejumlah laporan terkait indikasi pengentalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca, WHO beranggapan vaksin tersebut memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo