jpnn.com, MEKKAH - KH Ma’ruf Amin ikut menghadiri pertemuan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sedunia di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (18/8).
Mereka menghadiri acara silaturahim dan Madrasah Kader NU yang diprakarsai oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Arab Saudi.
BACA JUGA: Kartu Anggota NU Prabowo Terkait Testimoni Mahfud MD?
Acara yang dihelat di Hotel Wihdah Tower, Makkah, itu dihadiri para tokoh NU. Antara lain, Katib Am PB NU Yahya Cholil Staquf, Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini, serta perwakilan PCI NU dari beberapa negara dan sejumlah kiai. Salah satunya adalah pengasuh pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) dan dai kondang Ustad Yusuf Mansur.
Ada juga beberapa pejabat. Antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menristek Dikti Mohamd Nasir, Wakil Gubernur terpilih Jatim Emil Elestianto Dardak, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, serta beberapa pejabat lain.
BACA JUGA: Pak Jokowi Yakin Ahoker Akan Dukung Maruf Amin?
Saat menyampaikan sambutan, Kiai Ma’ruf Amin menjelaskan alasannya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Dia mengatakan, sebelum namanya terpilih sebagai cawapres, PB NU sudah sepakat untuk mendukung siapa pun pengurus yang akan digandeng Jokowi.
’’Karena itu, ketika saya dipilih, saya harus menerimanya sebagai bentuk pengabdian NU kepada bangsa dan negara,’’ kata Rais Am PB NU itu.
BACA JUGA: Hasto Ungkap Bedanya Ekonomi Ala Sandiaga dengan Kiai Maruf
Kiai Ma’ruf menjelaskan, ada beberapa orang yang menganggap penunjukannya sebagai cawapres sama dengan turun pangkat. Sebab, jabatan rais am PB NU dianggap lebih tinggi dibanding wapres.
’’Dalam hal ini, tidak ada turun-naik pangkat, selama tanggung jawabnya dibutuhkan, PB NU akan menyerahkan kadernya,’’ katanya.
Dia juga menegaskan kembali sikap PB NU dalam pilpres. ’’PB NU akan mengerahkan seluruh warganya dari pusat sampai daerah untuk mendukung pasangan calon yang ada wakil dari NU,’’ katanya.
Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf juga memaparkan tentang konsep Islam Nusantara. Dia mengatakan bahwa Islam Nusantara adalah milik NU. Konsep Islam Nusantara, menurut dia, diharapkan bisa memimpin dunia.
BACA JUGA: Jokowi Diserang Isu Gaji PNS Naik, Langsung Dibalas, Jleb!
’’Islam nusantara itu islamnya Nahdlatul Ulama. Kita tidak hanya ingin meng-NU-kan Indonesia, tapi juga meng-NU-kan dunia,’’ katanya.
Seusai acara, Jawa Pos dan beberapa wartawan berusaha mewawancarai Kiai Ma’ruf. Namun, Rais Am yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu langsung menuju mobil dengan kawalan ketat banser. (oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Mungkin Semua Ahoker Anti Maruf Amin
Redaktur & Reporter : Soetomo