jpnn.com, JAKARTA - Kiai Ma’ruf Amin mengungkapkan rasa syukurnya melihat warga Nahdliyyin sangat solid dalam Piplres 2019.
Tanpa solidaritas santri, kiai dan warga NU, masyarakat sangat rentan dikuasai hoax dan fitnah yang sangat santer beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Maruf Amin Pengin Ketemu sama Sandiaga Uno
“Saya bersyukur bisa hadir bersilaturahim dalam acara tasyakuran atas berlangsungnya Pemilu, Pilpres dan Pileg yang aman. Bersyukur juga karena dalam quick count dimenangkan oleh Pak Jokowi dan saya. Kepada NU dan warga NU, saya mengucapkan terima kasih. Jazakumullah Khairan jasa,” ujar Kiai Ma’ruf saat silaturahmi bersama para Kiai, Pengurus dan aktivis NU, di Gedung PBNU, Senin (22/4).
Dalam Pemilu 2019 ini, solidnya Nahdliyyin mampu membendung narasi hoax yang disemburkan bertubi-tubi belakangan ini.
BACA JUGA: Sambil Tersenyum, Maruf Amin: Jangan Panggil Saya Wapres dulu
Warga NU, menurut Kiai Ma’ruf juga telah membuktikan tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara.
“Dalam kaidah ajaran kita, memilih pemimpin itu bukan hanya hak, tapi kewajiban. Caranya melalui Pilpres. Itu kesepakatan di negara kita. Yang kedua, warga NU telah melaksanakan tugas kenegaraan untuk ikut Pemilu. Memilih Presiden, Wakil Presiden dan para legislator. Kanu juga bersyukur, NU kini utuh seutuh-utuhnya. Dan kita berdoa agar bangsa ini juga utuh, aman dan sejahtera," harapnya.
BACA JUGA: Real Count KPU 15 Persen, Jokowi â Maâruf Masih Unggul
Dalam acara yang guyub itu, sempat terlontar candaan, “siap wakil presiden,” dari hadirin. Candaan itu disambut dengan senyuman oleh Kiai Ma’ruf.
“Nanti dulu, tunggu hasil real count. Sekarang baru siap-siap. Alhamdulillah semua bersatu dalam satu barisan, satu kalimat,” ucap Kiai Ma’ruf.
Sementara Ketua Umum PBNU K.H Said Aqil Siradj mengungkapkan, bahwa PBNU sengaja mengadakan syukuran atas terselenggaranya Pemilu, Pilpres dan Pilleg dengan aman dan damai.
“Mari kita pelihara kedewasaan berdemokrasi ini. Kita rawat persatuan Indonesia. Artinya kita faham bahwa Islam dan demokrasi tidak bertentangan. Wasyawirhum fil Amr. Esensi musyawarah di era Nabi Muhammad Saw sama dengan demokrasi. Hanya formulanya berbeda,” ujar Kiai Sa'id.
Kiai Said juga mendoakan para petugas dan aparat yang sakit dan meninggal dunia saat menjalankan tugas penyelenggaraan Pemilu.
“Kita mintakan kepada Allah, korban yang berguguran saat bertugas menyelenggarakan Pemilu ini, semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT,” ujar Kiai Said.
Mengenai hasil Pemilu, Kiai Said berharap seluruh elemen bangsa ini bersabar dan menurunkan tensi emosinya, menanti hasil perhitungan resmi dari KPU.
Rais Amm PBNU, K.H Miftachul Achyar juga mengungkapkan rasa syukurnya karena Pemilu 2019 membuktikan NU mampu bersatu.
“Alhamdulillah, tiada kata yang terlontar selain bersyukur kepada Allah. Karena NU bisa bersatu. Tujuan NU adalah mempersatukan para ulama, baik ulama pesantren maupun di luar pesantren untuk memperkuat negara dan bangsa ini. Terima kasih pada Kiai Ma’ruf, sosok Kiai Ma’ruf ternyata membangkitkan kesadaran kita semua,” tandasnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Perhitungan Suara Pilpres di Kota Bekasi
Redaktur & Reporter : Yessy