jpnn.com, JAKARTA - Masuknya dua nama petinggi MUI (Majelis Ulama Indonesia) masuk dalam bursa cawapres di Pilpres 2019 yakni Kiai Ma'ruf Amin (Ketum MUI) dan Din Syamduddin (Ketua Dewan Pertimbangan MUI), disambut positif.
Menurut Wakil Ketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi, hal tersebut merupakan bentuk kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat kepada MUI yang patut diberikan apresiasi.
BACA JUGA: PKPBerdikari Umumkan Jawara Penyumbang Ide Cawapres Jokowi
"Sebagai pengurus kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan tersebut," ujar Zainut, Rabu (11/7).
Meski begitu, lanjut Zainut, pihaknya menyadari semuanya sangat tergantung oleh beberapa hal. Pertama, Joko Widodo sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa pendampingnya.
BACA JUGA: Anies - AHY Sulit, JK - AHY Berat, Lalu Siapa Lawan Jokowi?
Kedua, penerimaan dan dukungan dari partai-partai politik. Ketiga, Kiai Ma'ruf dan Din, apakah berkenan menerima atau menolaknya.
"Walaupun menurut pandangan kami jabatan tersebut sangat layak dan pantas untuk beliau berdua, karena pertimbangan, ketokohan, kearifan dan pengalamannya. Namun kami meyakini beberapa faktor tersebut di atas sangat menentukan," terangnya.
BACA JUGA: Inilah Daftar Santri Paling Top untuk Jadi Cawapres Jokowi
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Kandidat Capres, Wouw!
MUI, lanjutnya, mengembalikan kepada kedua tokoh nasional tersebut, karena pasti memiliki pertimbangan khusus untuk menerima atau menolaknya.
MUI berharap siapa pun yang nantinya akan dipilih adalah putra terbaik bangsa Indonesia yang akan memimpin Indonesia menjadi negara yang aman, adil, maju, dan sejahtera, baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Semoga Kami Tidak Meninggalkan PKS
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad