jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin mengkritik pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia setara dengan negara miskin di Afrika. Pendamping Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu menilai pernyataan Prabowo sebagai pembodohan terhadap rakyat.
"Pernyataan seperti itu tak mendidik, pernyataan itu tak memberikan optimisme, bahkan memberikan rasa takut, ada kekhawatiran-kekhawatiran. Seharusnya pemimpin itu memberikan optimisme bahwa masa depan kita akan lebih cerah," kata Ma'ruf di rumahnya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
BACA JUGA: Hasto Siap Ladeni Laporan Kubu Prabowo-Sandi di Bawaslu
Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus. Bahkan, Ma’ruf mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan ketiga di bawah Tiongkok dan India.
"Bukan hanya pertumbuhan, tapi pemerataannya. Dengan adanya infrastruktur dan pelayanan kesehatan, ekonomi kreatif, pendidikan, justru kesejahteraan merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua juga," tuturnya.
BACA JUGA: Prabowo Aneh, Sebut Rakyat Miskin tapi Minta Sumbangan Terus
Pakar ekonomi Islam itu lantas membeber kebijakan Presiden Jokowi tentang BBM satu harga. Kebijakan itu sangat terasa di Papua sehingga masyarakat di ujung timur Indonesia itu pun merasakan pemerataan pembangunan.
Kiai Ma’ruf menambahkan, Presiden Jokowi melalui Nawacita I telah meletakkan dasar-dasar perekonomian. Dengan demikian ketika Jokowi menjadi presiden untuk periode kedua, kata Ma’ruf, Indonesia bakal melompat maju.
BACA JUGA: Hadiri Deklarasi, Bang Ara Bercerita tentang Kebaikan Jokowi
"Saya menyebutnya sebagai periode maximize utility, artinya memaksimalkan manfaat yang sekarang sudah diletakkan pada Nawacita pertama. Jadi optimisme itu besar sekali," tandas Ma'ruf.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tudingan Terbaru Oposisi ke Jokowi Soal Freeport
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga