jpnn.com, GRESIK - Sukarelawan Kiai Muda Jawa Timur (Jatim) menggelar kajian dan pelatihan fikih perawatan jenazah untuk para santri di Pondok Pesantren Al-Furqon di Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Sukarelawan yang berisikan kiai-kiai muda pendukung Ganjar itu menggandeng ustaz profesional untuk memberikan materi dalam pelatihan yang dihelat pada Minggu, (5/3).
BACA JUGA: Ganjar Milenial Center Menggelar Workshop Lukis di Bandung
Koordinator Wilayah Kiai Muda Jatim, Ali Baidlowi menjelaskan kajian dan pelatihan ini ditujukan untuk menciptakan kemandirian para santri saat mengurus jenazah.
Ali menuturkan saat ini banyak masyarakat yang belum mengetahui cara mengurus jenazah dan memilih menunggu ustaz untuk mengurusnya.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-25 Kementerian BUMN, SIG & Anak Usaha Ajak Masyarakat Jalan Sehat
"Kami melatih kemandirian santri, karena perawatan jenazah itu sangat penting sekali. Dalam hadis-hadis Rasulullah, diterangkan bahwa ketika ada seorang yang meninggal, itu harus cepat-cepat dikuburkan. Harus cepat-cepat dirawat jenazahnya," ujar Ali.
Ali menjelaskan beberapa hal diajarkan kepada para santri dalam pelatihan ini. Mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, menyolati dan menguburkan jenazah sesuai syariat Islam.
BACA JUGA: Dukung Penguatan Demokrasi di Era Digital, Ganjar Pranowo: Mau Registrasi Online Bisa
"Termasuk proses menyiapkan kain kafannya. Kalau perempuan berapa lapis, kalau laki-laki berapa lapis. Terus butuh kapas berapa, dan lain sebagainya," kata Ali.
Dia berharap santri bisa terus melatih kemampuannya untuk mengurus jenazah secara mandiri. Untuk mendukung hal tersebut, Kiai Muda Jatim telah memberikan alat peraga jenazah yang bisa digunakan santri untuk proses pembelajaran rutin.
Selain kajian dan pelatihan tata cara pengurusan jenazah, dalam kunjungannya ke ponpes tersebut sukarelawan Kiai Muda Jatim juga menggelar kegiatan positif lainnya. Seperti istigasah dan doa bersama untuk bangsa, serta pemberian bantuan kipas angin untuk ponpes.
"Di sini udaranya sedang sangat panas, jadi kami berikan kipas angin. Kami berikan kepada santri-santri, nanti bisa dipasang di ruang asrama ataupun di kelas mereka," serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada