Kiai Said: Dakwah Para Wali Merangkul, Bukan Memukul

Sabtu, 28 Januari 2017 – 20:02 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini ada fenomena yang mengancam dakwah Islam dan membahayakan kehidupan beragama. Yakni pergerakan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang menyingkirkan tradisi dan melupakan sejarah panjang dakwah di Indonesia.

Kiai Said mengatakan hal itu menjelang peringatan hari lahir (harlah) NU di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (28/01/2017). NU telah berencana menggelar harlah pada 30-31 Januari 2017.

BACA JUGA: Kirim 5 Ribu Sak Semen, SMGR Gandeng PBNU

"Mereka yang berdakwah dengan kekerasan dan memusuhi seni budaya, lupa dengan sejarah hadirnya Islam di bumi Nusantara. Dakwah Wali Songo dengan cara damai, menggunakan rasa dan seni. Medianya berupa Wayang dan suluk-suluk yang menguatkan rasa," ujarnya.

Kiai Said menambahkan, memahami cara dakwah Wali Songo harus bertahap hingga komprehensif. Sebab, dakwah para wali di tanah Jawa tidak dilakukan secara frontal.

BACA JUGA: Wika-PBNU Jalin Kerja Sama

"Dakwah para wali itu merangkul, bukan memukul,” katanya.

Penyandang gelar doktor dari Universitas Umm Al-Qura, Mekkah itu lantas mencontohkan cara Wali Songo berdakwah dengan menggunakan tradisi yang sudah ada. Misalnya, para wali memasukkan pembacaan ayat-ayat Alquran dalam tradisi selamatan.

BACA JUGA: PB NU Larang Nahdliyin Masuk FPI

Para wali juga menggunakan wayang untuk berdakwah. “Wayang juga sama, ada pesan tentang syahadat dan ajaran Islam," jelas Kiai Said.

Karenanya Kiai Said berpesan kepada para pendakwah Islam agar belajar dari Wali Songo. "Strategi Wali Songo dan kiai-kiai pesantren berhasil mengislamkan orang kafir. Ini sudah terbukti. Bukan malah mengafir-kafirkan orang," terangnya.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler