Pekerja yang lebih tua, paruh waktu dan kasual lebih berpeluang dirumahkan menyusul berlanjutnya pelemahan di sektor industri manufakturing berdasarkan laporan terbaru.Peringatan didasarkan pada hasil laporan dari Lembaga Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang bermarkas di Paris yang menyebutkan tenaga kerja yang sudah berumur amat kesulitan menemukan pekerjaan baru dan biasanya juga akan mendapat bayaran yang lebih rendah. Oleh karena itu OECD mendesak ditingkatkannya pelayanan bagi pekerja yang akan diberhentikan menyusul pengumuman dari pabrik pembuat baja Arrium kalau perusahaannya akan menawarkan opsi pensiun dini sukarela, menyusul tidak jelasnya masa depan operasi pabrik baja mereka di Whyalla. Penulis studi OECD mengenai PHK di Australia, Christopher Prinz, mengatakan layanan ketenagakerjaan yang lebih baik dibutuhkan untuk para pekerja yang di, khususnya yang berusia lebih tua. "Tidak hanya pekerja berumu yang terdampak PHK tapi apa yang kita lakukan masih akan terus berlanjut mendapati kalau pekerja yang berumur di PHK, mereka menghadapi situasi yang lebih sulit untuk kembali ke pasar tenaga kerja," kata Prinz. "Mereka adalah orang yang memiliki pekerjaan bagus dalam waktu yang lama dan tiba-tiba saja tanpa persiapan mereka di PHK dan mereka perlu mencari pekerjaan baru dan tidak mudah mendapat pekerjaan baru," katanya. Laporan OECD ini dirilis berkaitan masih banyaknya industri manufaktur lokal yang dalam tekanan, terutama dengan kurs dolar Australia yang tersisa di atas 70 sen US$ meskipun suku bunga resmi berada di posisi terendah 2 persen dalam sejarah. Keprihatinan ini juga muncul menyusul runtuhnya industri mobil Australia, seperti pabrikan mobil Holden, Ford dan Toyota yang tengah bersiap untuk menutup pabrik lokal mereka dalam dua tahun ke depan. "Ini adalah kasus dimana sejumlah kebijakan perlu diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka karena keputusan restrukturisasi besar maupun PHK massal," kata Prinz. "Masyarakat kita semakin tua, tapi batasan usia dimana Anda dikategorikan sebagai pekerja berusia tua sudah benar-benar berubah," katanya. "Sebagian besar hal itu terjadi karena fakta kalau ada banyak orang yang sudah tidak lagi terhubung dengan sistem pendidikan selama 25 tahun dan karenanya keahlian mereka juga dengan cepat akan kadaluarsa." Laporan OECD juga mendapati masa-masa sulit di Australia dihadapi oleh industri manufaktur dan industri kehutanan di Tasmania. Prinz mengatakan pemutusan hubungan kerja ini membutuhkan layanan khusus dari pemerintah untuk memastikan keterampilan yang tepat untuk peran baru para pekerja tersebut. "Menurut Saya ini merupakan upaya untuk mengantisipasi perubahan, mempersiapkan orang untuk perubahan, meningkatkan keterampilan orang setiap saat tidak hanya begitu mereka kehilangan pekerjaan," tegasnya.
BACA JUGA: Sir David Attenborough Nyatakan Great Barrier Reef Hadapi Bahaya Serius
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapi Jantan Asal Kawasan Australia Utara Menangkan Kompetisi Sapi di Indonesia