jpnn.com - JAKARTA - Usia Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang semakin bertambah ternyata berbanding lurus dengan meningkatnya kepercayaan publik terhadap korps angkatan bersenjata yang kini dipimpin Jenderal Gatot Nurmantyo itu. Hasil survei terkini IndoBarometer menunjukkan TNI menjadi salah satu lembaga yang mendapat tingkat kepercayaan tinggi dari publik.
Berdasarkan survei IndoBarometer terhadap 1200 responden di 34 provinsi pada 14-22 September lalu, TNI mendapat tingkat kepercayaan hingga 81 persen. Posisi itu hanya selisih satu angka dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengantongi tingkat kepercayaan 82 persen.
BACA JUGA: Pentolan Golkar Minta Pemerintah Beri Pengobatan Gratis Korban Asap
Direktur Eksekutif IndoBarometer, M Qodari mengatakan, tingginya kepercayaan publik terhadap TNI tak terlepas dari reformasi internal yang terus berjalan. “Ini pandangan publik,” katanya seperti dikutip Rakyat Merdeka Online.
Selain itu, katanya, publik juga sudah melupakan isu-isu yang selama ini melekat pada TNI. Misalnya, soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM), Dwi Fungsi ABRI, ataupun TNI sebagai alat kekuasaan.
BACA JUGA: Ini Omongan Anak Buah Djan Faridz soal Keterkaitan Surya Paloh
“Jadi persoalan yang selama ini menjadi kesan negatif sudah tidak ada lagi. Isu-isu besar TNI terkait dengan kesan di masyarakat sudah selesai," katanya.
Terpisah, politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap TNI tentu patut diapresiasi. Menurut anggota DPR itu, kini TNI memang memunculkan wajah yang ramah di hadapan masyarakat.
BACA JUGA: Ibu Khofifah: Matikan Saja Syaraf Libidonya
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: dokumen JPNN.Com
Bahkan, kata Maruarar, di wilayah Subang, Majalengka dan Sumedang yang menjadi daerah pemilihannya, TNI turun aktif di tengah-tengah masyarakat untuk menggenjot produksi pangan. “Prajurit TNI ikut serta bersama dengan rakyat mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI, baik di batalion-batalion maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam ikan," katanya.
Di luar itu, katanya, TNI juga semakin antisipatif dengan potensi ancaman terhadap NKRI. Misalnya, dengan mengantisipasi ancaman peperangan asimeterik, perang urat syaraf (psywar) hingga peperangan di dunia maya atau cyber war.
“Waktu ulang tahun TNI kemarin, bisa kita lihat kesiapan TNI dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. TNI kita bahkan masuk dalam 12 besar militer yang diperhitungkan di dunia," ungkap Maruarar.(ara/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JOB FAIR, 11 Ribu Pelamar Berpeluang Besar Diterima
Redaktur : Tim Redaksi