jpnn.com, JAKARTA - Pemilik Grup Jaringan Pemberitaan Nusantara Negeriku (JPNN) Auri Jaya menyebut ada beberapa kiat agar media massa bisa bertahan selama pandemi Covid-19 menerpa Indonesia. Satu di antaranya tentang pemilihan server.
"Saya kira perlu dipahami, pemilihan server, alokasi bandwidth, content management system (CMS), ini yang perlu diperhatikan," kata Auri dalam diskusi yang diselenggarakan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) berjudul Wajah Pers Indonesia Tahun 2022, Senin (31/1).
BACA JUGA: Bahas Teknis Kegiatan HPN 2022, Auri Jaya Bertemu Menteri Siti Nurbaya
Mantan koresponden Der Spiegel Jerman itu mengatakan banyak media daring tumbuh di daerah. Misalnya, di Bengkulu ada 100 media daring.
Menurut Auri, pertumbuhan media daring itu sayangnya tidak dibarengi dengan kesadaran memilih server. Di sisi lain, pemilihan server menjadi penting demi menopang viewer.
BACA JUGA: Auri Jaya Tantang Cak Sodiq Terus Eksplorasi Karya
"Kemudian alokasi bandwidth harus bagus karena terkait transfer data antar server dengan audience supaya cepat. Kemudian membuat CMS yang friendly terhadap SEO (Search Engine Optimization) juga penting diperhatikan," beber pria berkacamata itu.
Auri mengatakan bahwa di JPNN.com memiliki banyak personel IT demi mengoptimalkan pemilihan server, alokasi bandwidth, dan CMS untuk meraup pembaca.
"Kami selalu menempatkan wakil redaksi itu dari IT. Direktur marketing dari IT. Artinya harus paham, kira-kira konten bakal sampai ke sasaran atau tidak," tutur dia.
Selanjutnya, kata Auri, pemilik media daring perlu memantau perkembangan di platform lain dan memanfaatkan media sosial demi mendistribusikan konten.
"Ini bagi temen-temen yang pembaca tidak langsungnya tidak banyak, awalnya butuh platform lain. Untuk apa? Jadi, untuk mendistribusikan konten," bebernya.
Mantan koresponden di Jawa Pos itu juga menyinggung soal militansi personel agar media massa bisa bertahan selama pandemi. Terutama, bagi media massa yang tidak memiliki tim gemuk untuk mencari konten.
"Kalau di grup kami, bukan ini memperbudak, militansi menjadi kekuatan kami. Kalau dibandingkan perusahaan lain, misalnya di CNN Indonesia, seluruh karyawan saya cuma satu di kompatemen CNN Indonesia," ungkap dia.
Terakhir, kata Auri, media massa bisa bertahan selama pandemi dengan mencari pendapatan yang tepat.
Saat ini, media masih bisa mencari pemasukan melalui direct selling. Hal itu bisa dibaca dengan memasukkan iklan dengan menawarkan langsung ke pejabat pemerintah atau perusahaan.
Namun, kata dia, ke depan pendapatan atau revenue media secara daring bergeser ke sisi programmatic.
"Arahnya nanti ke sana, apaalagi ketika iklan pemerintah ini diaudit oleh BPK apakah media ini kompeten atau terakreditasi atau minimal akan dibaca berapa orang," bebernya. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan