jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro memberikan kiat mengisi libur panjang pada akhir bulan ini secara aman dan nyaman. Reisa menyampaikan hal itu untuk menanggulangi potensi penularan virus Covid-19.
Menurut Reisa, staycation (stay vacation) atau berlibur di rumah saja bisa jadi pilihan terbaik karena paling aman dan masyarakat dapat mengendalikan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu, staycation juga bisa melibatkan seluruh anggota keluarga.
BACA JUGA: Simak! Pesan Dokter Reisa untuk Anda yang Bertetangga dengan Pasien Positif Covid-19
Dokter yang juga model itu mengatakan, staycation bisa dijadikan kesempatan menjalankan protokol kesehatan keluarga yang telah disusun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
"Rumah dibersihkan dan di-disinfeksi secara rutin. Pastikan peredaran udara segar dan lancar dengan membuka ventilasi atau jendela, biarkan sinar matahari masuk," kata Reisa saat menggelar konferensi pers virtual di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (23/10).
BACA JUGA: Doni Monardo: Ternyata Sekarang Sudah Sangat Bagus Sekali
Reisa menambahkan, liburan di rumah tidak kalah seru dibandingkan pelesiran. Sebab, banyak hal yang bisa dilakukan, termasuk tur virtual ke tempat-tempat wisata seperti museum dan sejenisnya.
Kemajuan teknologi informasi juga memungkinkan masyarakat memanfaatkan internet untuk menonton konser musik, film atau membuat permainan seru bersama anggota keluarga, bahkan berolahraga bersama.
BACA JUGA: Pesan Prof Wiku: Kurangi Mobilitas saat Libur Panjang demi Tekan Covid-19
"Nah, untuk olahraga ini, kami sudah pernah menyampaikan pedoman dari Kementerian Pemuda dan Olahraga opsi melakukan olahraga di rumah sebagai opsi terbaik. Yoga misalnya, senam atau mempraktekkan tips stretching dan angkat beban," lanjut Reisa.
Namun bila masyarakat memutuskan untuk berolahraga di luar rumah, sebaiknya memperhatikan intensitasnya. Untuk tingkat intensitas ringan, kata Reisa, sebaiknya tetap memakai masker dan menjaga jarak aman.
Sementara bagi masyarakat yang memutuskan bepergian ke luar kota, sebaiknya memilih moda transportasi yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Misalnya, menggunakan maskapai penerbangan atau kereta api.
"Bagi yang memakai transportasi umum, pastikan jadwalnya sudah dipilih dari jauh hari agar dapat menjauhi kerumunan atau bahkan antrean panjang. Dalam perjalanan wajib memakai masker, hindari makan atau minum, hindari mengobrol panjang di bus atau kereta" ujarnya.
Sementara bagi masyarakat yang bepergian dan harus menginap, sebaiknya memilih hotel atau akomodasi yang patuh dan berdisiplin menerapkan sanitasi serta protokol kesehatan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah meminta destinasi wisata untuk menerapkan prinsip CHSE.
"Yaitu cleanliness, health, safety and environment sustainability atau bersih, sehat dan aman terutama dari ancaman Covid-19 dan jangan lupa tetap ramah lingkungan," jelas Reisa.
Lalu untuk masyarakat yang tetap bekerja di luar rumah selama masa libur panjang, kata Reisa, sebaiknya tetap mengikuti protokol kesehatan atau arahan Satgas Covid-19 tingkat perusahaan. Karyawan yang bepergian ke luar kota juga harus melapor ke perusahaan.
Reisa menambahkan, masyarakat yang ingin mendapatkan panduan selama libur panjang dapat berkunjung ke situs resmi pemerintah di covid19.go.id. Petunjuk serupa juga tersedia di laman resmi Kementerian PPPA, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, atau bisa menelepon ke nomor 119 ekstensi 9 jika memerlukan informasi lebih lanjut.
"Ingat, berlibur itu baik untuk kesehatan psikologis kita, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab kita melindungi diri dan orang lain dari risiko Covid-19. Sikap bertanggung jawab juga baik untuk kesehatan mental, melindungi diri artinya melindungi orang lain juga dan pada akhirnya melindungi Indonesia," kata Reisa.(tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga