jpnn.com, JAKARTA - Mobil pikap merupakan jenis kendaraan niaga ringan yang diperuntukkan untuk mengangkut barang.
Agar tetap maksimal saat dikendarai, pikap wajib mendapatkan perhatian terutama bagian kaki-kaki.
BACA JUGA: Honda Civic Bergaya Pikap, Murah Banget, Sebegini Harganya
Hal itu sangat penting dilakukan terutama bagi konsumen yang menggunakan mobil tersebut dalam menjalankan usahanya.
Dari siaran pers Suzuki, Selasa (10/8), kaki-kaki merupakan bagian penting karena berfungsi menstabilkan pengendalian kendaraan selama dijalankan.
BACA JUGA: Pikap Kabin Ganda Pertama Wuling Resmi Mengaspal, Harganya Rp 100 Jutaan
Ada beberapa komponen yang saling terhubung satu sama lain mulai dari balancing & spooring, tekanan angin, hingga permukaan dan usia ban.
Dari beberapa komponen tersebut, ban atau roda adalah yang paling mendapatkan perhatian. Lantas bagaimana cara merawatnya?
BACA JUGA: Suzuki Beri Sinyal Kehadiran Mobil S-Presso di Indonesia
Pertama, perhatikan tekanan angin pada ban. Jika, tekanan ban berkurang maka bisa memicu permukaan ban seingga bisa menambah beban mesin dan konsumsi bahan bakar lebih boros.
Sebaliknya, kelebihan tekanan ban bisa mengurangi fungsi peredaman, dan akan mempengaruhi fungsi pengereman karena licin.
Mengecek tekanan angin merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang umur ban, menghemat bahan bakar, dan mengurangi risiko kecelakaan.
Selanjutnya pastikan mengecek permukaan ban. Ganti ban jika permukaannya sudah tidak terlihat gripnya.
Selain itu, pengguna wanib mengecek usia ban. Disarankan tidak menggunakan ban yang sudah kadaluarsa atau ban berusia lebih dari 6 tahun.
Terakhir, pemeriksaan lain yang tak kalah penting yaitu spooring dan balancing.
Spooring dilakukan untuk meluruskan kembali dudukan empat roda mobil seperti saat baru keluar dari pabrik, sedangkan balancing dilakukan untuk menyesuaikan atau menjaga keseimbangan pada titik atas bawah atau kiri kanan roda.
Sehingga keduanya sangat vital fungsinya dalam menjaga kenyamanan dan kestabilan kendaraan, terutama untuk kendaraan komersial yang sehari-hari membawa beban berat. (ddy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dedi Sofian