jpnn.com, JAKARTA - Singapore Tourism Board (STB) tidak hanya menggenjot jumlah kunjungan pada tahun ini, tetapi juga nilai belanja alias spending wisatawan.
Selama ini wisatawan asal Indonesia masih menjadi yang paling banyak berkunjung ke Singapura jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
BACA JUGA: Sedang Bersafari di Jateng, Prabowo Kunjungi Singapura demi Doakan Bu Ani
Tahun lalu, dari total 18,5 juta kunjungan ke Negeri Merlion itu, sebanyak 3,02 juta di antaranya adalah turis Indonesia.
’’Walaupun situasi global, baik politik maupun ekonomi, agak tidak positif, kami optimistis pasar pariwisata masih berpeluang tumbuh,’’ ujar Area Director STB Surabaya Mohamed Firhan Abdul Salam, Kamis (14/2).
BACA JUGA: Bandara Wiriadinata Kini Semakin Modern
Dia menargetkan pertumbuhan kunjungan wisatawan 1–4 persen atau 18,7 juta sampai 19,2 juta wisatawan.
Sementara itu, devisa pariwisata diproyeksikan tumbuh 1–3 persen atau USD 27,3 miliar hingga USD 27,9 miliar.
BACA JUGA: Belum Sesuai Target, Jumlah Kunjungan Wisman Cukup Baik
Salah satu caranya ialah dengan mengorbitkan restoran dan bar terbaik lewat media internasional. Sebab, anggaran wisatawan untuk membeli kuliner cukup tinggi.
Selain itu, memperkenalkan Jewel Changi Airport sebagai zona atraksi, belanja, dan kuliner bagi wisatawan.
Wisatawan Indonesia, menurut Firhan, punya minat yang sangat tinggi terhadap wisata kapal pesiar.
Banyaknya kapal pesiar berkapasitas besar pada 2018 ikut meningkatkan jumlah wisatawan.
Peningkatannya mencapai 69 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jakarta menjadi penyumbang turis terbanyak ke Singapura.
“Namun, kunjungan dari kota-kota besar Indonesia, termasuk Surabaya, juga banyak. Tumbuh sekitar 4,4 persen,’’ kata Firhan.
Karena itulah, STB membuka kantor di Surabaya. Selain mengakomodir pasar Surabaya, kantor itu menyasar Malang, Bali, dan Sulawesi.
Tahun lalu, menurut dia, pasar Indonesia Timur tumbuh lebih dari dua persen.
Selain karena kapal pesiar, tumbuhnya wisatawan asal Indonesia disebabkan kampanye Passion Made Possible Singapura.
’’Kampanye ini berupaya menampilkan warga Singapura sebagai face of Singapore,’’ terang Firhan.
Lewat kampanye yang kali pertama diluncurkan pada 2017 itu, Singapura berusaha mengemas pariwisata secara lebih otentik.
Tahun lalu kunjungan wisatawan Indonesia menempati posisi kedua terbesar setelah Tiongkok. Negeri Panda itu menyumbangkan 3,42 juta kunjungan.
Setelah Indonesia, posisi ketiga ditempati India dengan 1,44 juta kunjungan.
Selanjutnya Malaysia dan Australia dengan masing-masing 1,25 juta kunjungan dan 1,11 juta kunjungan.
’’Keseluruhan capaian itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir,’’ ucap Firhan.
Meski kunjungan wisatawan dari Indonesia hanya tumbuh dua persen, devisa pariwisata mampu tumbuh tinggi hingga delapan persen atau USD 2,13 miliar.
’’Yang kami kejar memang pertumbuhan belanjanya,’’ kata Firhan. (res/c19/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagasi Berbayar Bisa Bikin Industri Pariwisata Terpuruk
Redaktur : Tim Redaksi