KIB Dapat Pujian Karena Canangkan Program Kerja Lebih Dahulu Ketimbang Capres

Jumat, 11 November 2022 – 04:18 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan)) bersama Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono (kiri) dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Foto: Dok. KIB

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam meluncurkan program kerja Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional PATEN, lebih dahulu dari pada mengumumkan Capres-Cawapres sebagai bentuk politik modern.

“Kita berhadapan dengan pemilih yang rasional dan irasional. Nah, yang rasional akan tertarik pada program. Ini juga menunjukkan partai di Indonesia bergerak ke arah yang modern, yang memiliki program,” kata Cecep, Kamis (10/11/2022).

BACA JUGA: PAN Goda PKS dan Demokrat Masuk Barisan KIB, Yandri: Bukan Upaya Jegal Anies

Dengan mengusung program PATEN, memiliki peluang besar untuk dilirik oleh pemilih yang menginginkan kerja nyata.

“Selanjutnya, ketika nanti Capres-Cawapres yang diusung menang, tinggal bikin komitmen, dan harus menjalankan program yang sudah dirancang tersebut. Apalagi jika Capres-Cawapres berasal dari internal KIB,” ujar Cecep.

BACA JUGA: Konon, Rayuan PAN agar PKS dan Demokrat Merapat ke KIB Bukan Upaya Jegal Anies

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berulang kali menyebutkan kesiapan KIB untuk melanjutkan kerja pemerintahan Presiden Jokowi.

“Apa yang menjadi gagasan dan arah pembangunan bapak presiden sudah dipahami oleh KIB,” kata Airlangga.

BACA JUGA: Pengamat: Politik Gotong Royong Terwujud jika PDIP dan PKS Merapat ke KIB

Cecep menambahkan masyarakat harus bisa melihat program kerja Jokowi yang bermanfaat dan pantas untuk dilanjutkan.

“Masyarakat kemudian program pemerintah yang baik, baiknya dilanjutkan pemerintah setelahnya. Jangan selalu kebijakan pemerintah sebelumnya dianggap salah,” sebut Cecep.

Salah satu prestasi yang ditorehkan pemerintah adalah penanganan pandemi covid dan perekonomian yang pulih ditengah berbagai tantangan global.

Program Ekonomi

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo menilai pemilihan isu ekonomi ditonjolkan KIB sebagai pembeda dari kandidat lain.

"Artinya memang KIB itu mengangkat isu yang mutakhir, mencari ruang-ruang yang selama ini tidak terlalu dibahas oleh lawan-lawan politiknya, terutama isu terhadap masa depan ekonomi yang suram," terangnya.

Suko menilai jarang ada kandidat dalam kontestasi pilpres yang fokus pada isu ekonomi. "Sejauh ini memang betul, tidak menarik (bagi kandidat), selalu yang dibicarakan soal kebangsaan, soal kerukunan, keamanan," tegasnya.

Isu ekonomi menjadikan KIB bisa mempunyai nilai lebih di mata publik yang mengharap ada kejelasan terkait kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang.

"Saya kira ini gagasan yang cerdas. Gagasannya ya, bukan orangnya. Tawaran yang cerdas. Ini justru yang cerdas menjawab kegalauan, kegelisahan banyak orang tentang masa depan isu ekonomi," ungkapnya.

Meski demikian, Suko mengingatkan agar isu tersebut tidak sekadar menjadi gagasan, namun harus diterjemahkan dalam program kerja yang nyata.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler