Kibarkan Industri Pariwisata, Kaltara Kembangkan Simpar

Kamis, 02 November 2017 – 02:58 WIB
Ilustrasi wisatawan mancanegara. Foto: Manado Post/JPNN

jpnn.com, TARAKAN - Status sebagai provinsi termuda di Indonesia membuat Kalimantan Utara (Kaltara) harus bekerja ekstrakeras untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Salah satunya ketertinggalan dalam industri pariwisata.

BACA JUGA: Menhub Promosikan Belitung ke Malaysia dan Singapura

Sebagai provinsi termuda, Kaltara tentu kalah bersaing dengan daerah lain dalam hal mengeruk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan pariwisata.

BACA JUGA: Dukung Wisata Ramah Lingkungan, PLN Getol Bangun SPLU

Kali ini, Pemprov Kaltara bakal mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata (Simpar).

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Ahmad Haerani mengatakan, Simpar akan dikembangkan mulai awal 2018 mendatang.

BACA JUGA: Malaysia Airlines Target Load Factor KL-Surabaya 80 Persen

Wisatawan yang berkunjung ke Kaltara bisa mengakses Simpar melalui Android dan iOS untuk mengetahui objek-objek wisata beserta informasi pendukung seperti hotel, kuliner, dan transportasi.

Dengan begitu, wisatawan akan mendapat kemudahan untuk memilih destinasi yang bakal dikunjungi selama di Kaltara.

Menurut Haerani, Simpar akan lebih banyak diisi para pelaku usaha pariwisata.

Mulai agen travel, hotel, rumah makan, hingga traveller.

“Nantinya, mereka ini akan diberikan akun di dalam Simpar,” kata Haerani, Sabtu (29/10).

Dia menambahkan, Simpar berbeda dengan website yang statis atau hanya bersifat satu arah. Menurut Haerani, Simpar membuat admin dan pembaca interaktif.

Admin dan pembaca bisa berkomunikasi dua arah, khususnya jika ada keluhan atau saran dari travelista terkait objek wisata.

Interaksi juga lebih intensif ketika wisatawan membutuhkan informasi lengkap tentang objek wisata yang akan dikunjungi.

Simpar juga akan menampilkan berbagai informasi yang selalu diperbarui oleh para pelaku usaha.

“Misalnya, halaman hotel yang mengisi mereka. Mungkin minggu ini ada promo yang bisa diinformasikan. Kalau kami yang isi, kan, sulit. Jadi, mereka yang meng-input. Untuk rumah makan, menunya apa saja bisa disebutkan di sana,” terang Haerani. (rusdiyono/fen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Saya Diminta Meningkatkan Kesempatan Kerja


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler